Pengerjaan Proyek Asal Jadi, DPUPR Sampang Serasa Jadi Humas Kontraktor Nakal

 

Pengerjaan Proyek Asal Jadi, DPUPR Sampang Serasa Jadi Humas Kontraktor Nakal


Jawapes Sampang - Di Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, ternyata masih banyak proyek yang asal jadi seperti pengerjaan jalan di Desa Disanah-Marparan asal jadi ulah Kontraktor nakal yang sengaja dipelihara Organisasi Perangkat Daerah (OPD) setempat.


Bagaimana tidak, pengerjaan proyek pembangunan yang berada di leading sektor Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR), begitu santai melakukan indikasi kecurangan.


Pasalnya, pengerjaan proyek fisik Peningkatan Jalan di Desa Disanah-Marparan, Kecamatan Sreseh, Sampang, dengan pagu anggaran senilai Rp 667.631.250,- yang dikerjakan oleh CV Formula, selaku pemenang proyek beralamat di dusun Bringin Nonggal, Kecamatan Torjun, banyak kecurangan dan terkesan dibiarkan tanpa ada pengawasan serta peneguran dari Dinas terkait.


Beberapa indikasi kecurangan itu terkuak pada tahapan proses pengerjaan peningkatan jalan penghubung antar desa tersebut.


Di antaranya tidak dipasangnya papan pengerjaan proyek sebagai bentuk informasi kepada masyarakat, proses pemasangan wharmes yang dilakukan setelah cor. Kemudian pula, tampak ketebalan jalan hanya 15 cm. Parahnya lagi, bahan cor yang sudah mengeras ketika tiba di lokasi dan kemudian dengan santainya hanya ditambah air untuk mengencerkan kembali. Bahkan mutu beton Sangat diragukan.


Kondisi itu justru terkesan mendapat perlindungan dari DPUR Sampang. Sebab pejabat dinas itu justru menanggapi layaknya humas kontraktor, bukan malah menindaklanjuti untuk bahan evaluasi.


Kepala Bidang (Kabid) Jalan dan Jembatan DPUPR Kabupaten Sampang, Hasan Mustofa saat dikonfirmasi malah terindikasi melindungi, sebab menurutnya pemasangan wiremesh yaitu menyesuaikan dengan metode para pekerja di lapangan, karena banyak metode yang bisa diterapkan dan dilakukan.


"Wiremesh terlebih dahulu, baru cor, kemudian diangkat, sesuai metodenya, atau ada yang dituang terlebih dahulu baru pemasangan wiremesh," Jelas Hasan Mustofa di ruang kerjanya Senin (3/10/2022).

Masih Hasan, Pihaknya juga menjelaskan bahwa pemasangan tersebut harus sesuai metode yang digunakan pada pengerjaan.


"Namun yang wajib harus mengikat wiremesh dan posisi wiremesh ada di tengah, juga ketebalan cor jalan harus 17 centimeter rata dari samping hingga tengah," ujarnya serasa seorang humas kontraktor.


Namun sangat disayangkan pernyataan Hasan Mustofa tersebut seperti pepesan kosong semata hanya ingin melindungi kontraktor  CV Formula yang nakal tidak sesuai dengan fakta dilapangan, dimana papan nama sengaja tidak dipasang, serta ketebalan cor tidak sampai 17 centimeter dan truck Molen  cor beton setelah sampai ke lokasi  proyek sudah hampir mengeras jadi harus di tambahin air. Juga pemasangan wiremesh setelah cor digelar ditaruh dan dibiarkan tanpa diikat. (Tim).


Pembaca

2 Komentar

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama