![]() |
Menkominfo Jhonny G. Plate memberikan keterangan pers bersama Kepala BSSN dan Menkopolhukam di Istana Kepresidenan |
Jawapes, JAKARTA - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate dalam keterangan press rilisnya mengatakan data-data yang disebar oleh hacker Bjorka merupakan data yang bersifat umum dan sebagian merupakan data-data yang lama.
"Data-data tersebut setelah ditelaah, sementara adalah data yang sifatnya umum. Artinya bukan data-data spesifik dan bukan data yang terupdate sekarang, sebagian data-data yang lama," ujar Johnny (seperti dikutip dari siaran YouTube Sekretariat Presiden), Selasa (13/9/2022).
Menkominfo mengungkapkan pemerintah membuat tim khusus menangani insiden dugaan kebocoran data. Kelompok tersebut terdiri dari BSSN, Kementerian Kominfo, Polri dan BIN. Kedua, perlu adanya Emergency Response Team untuk menjaga tata kelola data yang baik di Indonesia guna menjaga kepercayaan publik. Tim tersebut terdiri dari gabungan empat lembaga yang sudah disebutkan sebelumnya, dimana mereka akan melakukan assessment berikutnya.
Lebih lanjut, Johnny G. Plate menerangkan terkait komunikasi publik, media diminta untuk tidak memberitakan sesuatu yang menimbulkan kebingungan kepada masyarakat.
"Ini data sangat strategis dan bisa juga terkait sovereignty dan kedaulatan kita, termasuk dia sangat geopolitis. Mohon media jangan sampai memberitakan yang memberikan dampak kebingungan pada masyarakat. Karena ini banyak hal-hal tekhnis yang kadang-kadang salah kutip, sehingga mengakibatkan satu dengan lainnya warga bangsa kita ini saling membully," ucapnya.
Menkominfo mengingatkan bahwa Rancangan Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi (RUU PDP), telah disetujui di rapat tingkat satu oleh Panja Komisi I DPR RI dan pemerintah.
"Kami sekarang menunggu jadwal untuk pembahasan dan persetujuan tingkat dua yaitu rapat paripurna DPR," pungkasnya. (Red)
Pembaca
Posting Komentar