Jawapes Surabaya - Malam menjelang peringatan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-77, masyarakat Kota Surabaya menggelar tasyakuran dan tirakatan di setiap kampung masing-masing. Salah satunya warga Setro Baru Utara 2, RT- 06 RW-03 kelurahan Dukuh Setro Tambaksari Surabaya menggelar tasyakuran HUT RI. Dengan sebuah Tumpeng yang unik disajikan warga dengan suka rela. Orang tua, pemuda, anak-anak baik laki-laki maupun perempuan tumplek blek di jalan sepanjang kampung. Mereka duduk lesehan di gelaran tikar. Setelah acara doa bersama yang dipimpin tokoh agama, dilanjutkan dengan mengadakan lomba catur hingga waktu "Renungan Malam Kemerdekaan".
Tokoh masyarakat Saryono meyampaikan, tasyakuran malam kemerdekaan ini sebagai bentuk syukur warga dan menghormati jasa para pahwalan yang sudah merebut kemerdekaan. "Tasyakuran malam 17 Agustus sudah menjadi acara rutinitas untuk mendoakan para pahlawan yang telah gugur memperjuangkan kemerdekaan. Tetaplah menjadi satu.
Jangan sampai ingin terpecah belah. Jaga kerukunan di lingkungan kita Sebara". Ujar Saryono.
Menurut ketua Panitia HUT RI Guntoro mengatakan, "Malam tasyakuran juga menjadi oase bagi generasi muda untuk mendapatkan nilai-nilai ketulusan dalam perjuangan, sebagaimana yang dicontohkan oleh para pahlawan. Para tokoh yang dituakan di masyarakat biasanya akan berbagi cerita dan pengalaman, tentang sejarah kemerdekaan dan kiprah pahlawan yang telah gugur membela bangsa. Dari sana, anak-anak muda dan warga secara luas bisa mengambil teladannya".ujar Guntoro.
Pemangku wilayah Setro baru Utara 2 bapak ketua RT-06 RW- 03 Chairul Anam menyampaikan, saat kita mulai merasakan betapa indahnya merayakan kemerdekaan, saat itulah kita sering melupakan bahwa ada banyak cita-cita para pejuang yang belum tersampaikan.
"Alhamdulillah, .. saya ucapkan terimakasih, kepada panitia pelenggara dan seluruh warga sehingga acara malam tasyakuran ini dapat terlaksana dengan baik dan lancar. Ini pertama kali selama musim Pandemi. Mari kita syukuri kemerdekaan mempertahankan keutuhan jati diri bangsa ini dengan nilai-nilai luhur yang tinggi dan cinta kepada negeri ini. Dengan itu, kita akan mampu meraih kejayaan dan meneruskan sejarah bangsa ini menjadi sebuah “baldatun thayyibatun wa rabbun ghafuur“ yaitu sebuah negara dan bangsa yang meraih maghfirah (ampunan), kesejahteraan dan kedamaian..". Pesan Chairul Anam.
(CSan).
Pembaca
Alhamdulillah tetap sehat selalu ...
BalasHapusPulih lebih cepat bangkit lebih kuat .
Posting Komentar