Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Hadiri Pembinaan Wawasan Kebangsaan Dan Keagamaan





Jawapes, Surabaya - Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Jawa Timur menghadiri undangan kegiatan Pembinaan Wawasan Kebangsaan dan Wawasan Keagamaan Terhadap Mantan Narapidana Terorisme dan Orang atau Kelompok Orang Yang Sudah Terpapar Paham Radikal - Terorisme di Provinsi Jawa Timur, Rabu (13/7/2022).


Kegiatan ini diselenggarakan oleh Deputi Bidang Pencegahan, Perlindungan dan Deradikalisasi Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) melalui Subdirektorat Bina Dalam Masyarakat, Direktorat Deradikalisasi di Meeting Room Hotel Ciputra World Surabaya.Mewakili undangan dari FKPT Jatim Agus Imantoro SE SSos MM selaku sekretaris FKPT Jatim, dan didampingi oleh Devi dan Ahmad Nur Muhaimin satgas Admin dan IT FKPT Jatim.


Dalam sambutannya Mayjend TNI Nisan Setiadi menyampaikan bahaya kejahatan proxy yang saat ini berperan utama dalam memecah belah sebuah negara dan mengambil keuntungan dari hal tersebut.


"kita janganlah memperuncing perbedaan yang ada, melainkan mempersatukan perbedaan tersebut layaknya slogan Bhineka Tunggal Ika yang dimiliki oleh bangsa Indonesia", Jelas Nisan.


Kemudian dilanjut dengan paparan materi panel 3 narasumber sekaligus oleh Drs KH Muhammad Roziqi MM dari Dewan Pimpinan Majelis Ulama Jawa Timur, Johan Setiadi SStp MSi mewakili Kepala Badan Nasional Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Jawa Timur, dan Dr Fokky Fuad Wasitaatmadja dosen Universitas Al Azhar Indonesia.


Dalam materi awal oleh MUI Jawa Timur memaparkan tentang Semangat Hijrah Merajut Indonesia Damai dalam Bingkai Islam.
"Ini kebetulan momennya menjelang tahun baru Hijriyah, setelah kita berhaji atau ber Idul Adha yang merupakan bagian dari kecintaan kita dalam ber-Ketuhanan Yang Maha Esa", tutur Kyai Roziqi.


Dijelaskan pula empat indikator moderasi beragama : 1. Komitmen Kebangsaan, 2. Toleransi, 3. Anti Kekerasan, dan 4. Akomodatif terhadap kebudayaan.
Dilanjut dengan pemaparan materi dari Kesbangpol Jawa Timur yang disampaikan oleh Johan Setiadi, yang lebih mengutamakan terkait peranan pemerintah dalam mengakomodir kebutuhan dasar keluarga mantan narapidana terorisme di Jawa Timur.


"Kebutuhan pendidikan dan kesehatan itu merupakan hak utama setiap warga negara, jadi kita akan terus bersinergi dengan pemkot dan pemda setempat di Jatim untuk memperhatikan kebutuhan keluarga napiter dan eks napiter". Ujarnya.


Diakhir panel materi, dosen Universitas Al Azhar berpesan agar melihat sebuah kebenaran tidak hanya dari satu sisi saja, melainkan harus melihatnya dari berbagai sisi.


"Kita tidah boleh melihat kebenaran itu dari sisi kita sendiri, atau kita yang merasa paling benar, sebagai contoh di Indonesia kita kalau sholat tidak memakai alas kaki, tapi di Rusia harus memakai alas kaki, karena suhu di sana bisa mencapai -20 derajat". Ucap Dr Foky.


Memanfaatkan momen ini tim FKPT Jatim siap bersinergi dengan seluruh pihak dalam rangka Upaya Pencegahan Paham Radikalisme Terorisme di Jawa Timur.(Bintang)

Pembaca

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama