Dinas Ketenagakerjaan Situbondo Adakan Pelatihan Membatik Melibatkan Penyandang Disabilitas

Sekretaris Dinas Ketenagakerjaan bersama Kabid Penta mendampingi peserta pelatihan membuat jiplak pola motif batik

 

Jawapes, SITUBONDO - Tingkatkan keterampilan dan kompetensi, Dinas Ketenagakerjaan Situbondo adakan pelatihan membatik yang dilaksanakan selama 10 hari di UD Maulana Batik, Kelurahan Dawuhan, Kecamatan Situbondo, Jumat (24/6/2022).


Kabid Penta Dinas Ketenagakerjaan Situbondo, Lina Yuriana Soeherman, SH,.MH., menjelaskan pelatihan membatik yang terselenggara saat ini pesertanya diikuti oleh beberapa pengrajin batik lokal dan mereka sudah memiliki dasar. Selama dua tahun terakhir ketika pandemi Covid-19 produksi batik sangat minim, sehingga Dinas Ketenagakerjaan menggandeng teman-teman pengrajin batik untuk bisa berkreasi kembali membuat batik khas Situbondo melalui kegiatan pelatihan. Ada beberapa materi yang diajarkan pada pelatihan membatik. Yaitu materi pertama adalah pemanfaatan kertas bekas digunakan sebagai alat cap batik, materi kedua memanfaatkan sisa malam dengan cara diproduksi lagi untuk dijadikan bahan canting batik, lalu materi ketiga adalah mencoba mengolah kain batik yang rusak dengan teknik tertentu sehingga bisa terjual lagi dengan nilai yang lebih tinggi.


"Ada satu peserta pelatihan membatik yang penyandang disabilitas, sebab kami tidak ingin membedakan. Jadi semuanya memiliki kemampuan dan mempunyai kesempatan yang sama untuk berkreasi, sehingga kita memaksimalkan potensi yang ada di masing-masing peserta," ungkap Lina Yuriana.


Kabid Penta Dinas Ketenagakerjaan Situbondo mengatakan, para peserta diajarkan membuat batik tulis canting menggunakan bahan pewarnaan alam. Maulana batik merupakan salah satu pengrajin batik yang masih konsisten dan terkenal di Kabupaten Situbondo, kemudian untuk macam-macam motif dan coraknya sudah banyak yang diperkenalkan sehingga banyak masyarakat yang antusias datang ke tempat ini. 


"Sasaran akhir adalah para peserta usai mengikuti pelatihan diharapkan mampu memperkenalkan produk batik terbaru khas Kabupaten Situbondo ke masyarakat luas tidak hanya menyasar konsumen di dalam kota, namun bisa memasarkan sampai ke mancanegara. Sampai saat ini ada 30 pengrajin lokal yang bekerja-sama dengan Dinas Ketenagakerjaan Situbondo," jelasnya.



Sementara itu, Pemilik Usaha Maulana Batik, Yanik menyampaikan  ada lima motif batik yang dibuat pada pelatihan ini dan pesertanya yang ikut ada sepuluh orang. Mereka (peserta) sudah punya usaha batik sendiri dan di sini belajar bersama mengikuti pelatihan untuk naik ke tingkat lanjutan. Pembuatan batik menggunakan bahan pewarna alam membutuhkan proses yang cukup panjang dan ada banyak tahapan yang dilalui.


"Saya mewakili pengrajin batik lokal berharap kepada pemerintah daerah jika mempunyai program agar kita terus dilibatkan. Seperti contoh, misalkan instansi membutuhkan seragam batik maka bisa memesan kepada kami sebagai penyuplainya. Sehingga bisa meningkatkan perekonomian UMKM pengrajin batik lokal Kabupaten Situbondo," harapnya. (Fno/Shu)


Pembaca

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama