Kasus DBD Wilayah Panji Alami Kenaikan, Puskesmas Lakukan Fogging dan PSN

Petugas Puskesmas Panji melakukan fogging di ruang kelas salah satu sekolah diwiliyah kerjanya



Jawapes, SITUBONDO - Antisipasi semakin melonjaknya penularan DBD ditengah masyarakat, Puskesmas Panji melakukan fogging disejumlah sekolah yang endemis DBD, Kamis (2/12/2021).

Rusmandani selaku Koordinator DBD Puskesmas Panji mengatakan bahwa endemis DBD yaitu daerah atau suatu tempat yang kasus demam berdarahnya tinggi. Harapan adanya kegiatan fogging menyasar ke sekolah adalah untuk mengantisipasi penularan DBD pada tingkat pelajar. Untuk diwilyah kerja Puskesmas Panji angka kasus DBD tertinggi ada di Kelurahan Mimbaan dan Desa Curah Jeru. Kegiatan fogging biasaya dilaksanakan ketika awal-awal memasuki musim penghujan. Sampai saat ini ada 15 sekolah tingkat TK dan SD yang sudah difogging, sementara di tingkat SMP dan SMA masih menyesesuaikan anggaran dan bertahap. 

"Tahun ini, di Kecamatan Panji angka kasus DBD mengalami peningkatan dua kali lipat, pada tahun 2020 kemarin kasus DBD sebanyak 28 kasus dan tahun 2021 ini ada 57 kasus DBD," terangnya.

Lebih lanjut, penyebab utama tingginya angka DBD yaitu kurangnya kesadaran masyarakat terhadap pemberantasan sarang nyamuk (PSN). Dilingkungan masih banyak ditemukan jentik-jentik nyamuk aedes aegyphti bersarang di air menggenang pada ban bekas, selokan dan tempat genangan air lainnya.

"Tingginya angka DBD di Kecamatan Panji tahun 2021, langkah yang diambil Puskesmas Panji yaitu mengadakan penyuluhan siaran keliling ke masyarakat. Kami juga menggandeng kader jumantik dalam pemberantasan sumber nyamuk dengan mensosialisasikan penerapan 3M, yaitu menguras, menutup dan mengubur," pungkasnya. (Fin)

Baca Juga

Pembaca

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama