Berawal Ikut Gurah, 11 Perempuan Jadi Korban Pelecehan




Jawapes Banjarnegara - dari para peserta gurah sekitar 28 orang, diantaranya rata~rata korban nya kaum hawa, dari 11 Orang yang menjadi korban diduga pelecehan. dilokasi dusun Silengkong 3.orang bisa di konfirmasi awak media satu sudah dewasa, yang dua masih anak di bawah umur /(masih smp) yang bisa di temui yakni Mawar, Melati dan Anggrek (nama samaran) ketiga nama tersebut adalah menjadi korban pelecehan.


Terduga pelaku berinisial AN. diduga adalah tokoh agama. Juga peragkat desa salah satu desa di Kecamatan Pagentan. Para korban telah melaporkan kasus itu ke polres Banjarnegara dengan surat tanda laporan pengaduan No 20/VI/2021/Jateng Res Bna, Polres Banjarnegara, namun belum ada tindakan nyata dari yang berwajib menahan pelaku. Pada Hari Jumat 04 Juni 2021 Pukul 15.00 WIB peristiwa itu telah dilaporkan. Saat kejadian M,M,A yang telah mengikuti pengobatan gurah, dilapangan voli dusun Sillengkong desa Karang tengah kecamatan wanayasa, Sabtu malem (22/05/21). Saat itu pukul 22.00.wib sampai dengan 02.00. wib dalam keadaan tidak berdaya para korban telah dimasukan ramuan herbal gurah kehidung peserta merasa perih, mual, sakit kepala dan panas secara berlahan lambat mengeluarkan cairan lendir dilubang hidung, pelaku mulai melakukan aksi bejadnya menggerayangi payudara perempuan tersebut secara bergilir.

Selain Mawar 32.thn, Melati (14) dan Anggrek (15) juga ada 8 kaum hawa yang ikut dilecehkan saat ikut kegiatan pengobatan gurah tersebut. Ketika dikonfirmasi Saat itulah AN, melakukan aksi bejatnya dengan memegang gunung kembar dan meremas sampai tiga kali saat badan pelapor tengkurap korban berjejer secara bergantian," ujarnya kepada wartawan saat ditemui dirumahnya Kadus Silengkong Purwati, Minggu (17/10/2021).Sore.

Namun karena mereka dalam keadaan sakit saat reaksi gurah merekapun tidak berontak , teriak dan kaget korban merasakan ada digrayangi oleh pelaku, satu harinya setelah kejadian mereka anak dibawah umur belum mau mengungkapkan perbuatan pelaku, namun ada salah satu orangtua korban yang menanyakan kepada anaknya paginya yang murung, ketakutan dan belum mau menceritakan didesak orangtua, akhirnya korban lainnya mau menceritakan hal yang sama.

Para orangtua korban anak dibawah umur tidak terima atas kejadian yang dilakukan oleh tokoh panutan. “ Kami minta pelaku mempertanggung jawabkan sesuai dengan perbuatanya, kami tidak terima atas perlakuan tidak senonoh yang dilakukan oleh orang yang kami hormati sebagai sesepuh dan tokoh serta perangkat desa,” ujar Mujati orang tua Korban kepada wartawan.

Semetara itu, Menurut Ketua Komnas perlindungan anak Banjarnegara Harmono, SH., MM, CLA Mengatakan dari 11 Perempuan yang menjadi korban 9 diantaranya mereka masih dibawah umur dengan usia variatif antara 11-15 tahunan. “ Barang siapa melakukan perbuatan cabul terhadap anak dibawah umur harus mempertanggungjawabkan perbuatan tersebut, meski tidak mengakui namun ada 11 korbanya,” ungkapnya.

Jika dalam waktu ini pihak berwajib belum melakukan langkah kongrit pihaknya akan mengirim surat ke Kapolres, Polda, Propam, Irwasdik dan Kompolnas.” Sudah sepatutnya pihak yang berwajib melakukan langkah cepat agar pelaku tidak melakukan hal yang sama terhadap korban-korban yang lain,” Tegasnya.

(4rd)

Pembaca

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama