 |
| Para kuasa hukum saat mendampingi kliennya untuk mengadukan seorang angggota DPRD ke badan kehormatan |
Jawapes, SITUBONDO - Diduga merasa terlantarkan karena janji akan dinikahi secara resmi tak kunjung terpenuhi. Wiwit (38) sapaan akrabnya warga Tanjungsari, Kecamatan Mangaran, dengan didampingi tim kuasa hukum mengadukan nasibnya ke Badan Kehormatan (BK) DPRD Kabupaten Situbondo, Rabu (8/9/2021).
Tim kuasa hukum yang mendampinginya yaitu Hery Sampurno SH., M Ali Mustofa, SH., Atik Kristiana, S.H., M.H., dan Mashuri, S.H.
Hery Sampurno menjelaskan jika kliennya adalah korban bujuk rayu salah satu oknum anggota dewan berinisial H. Dengan berdalih bahwa kondisi rumah tangga mengalami keretakan, H mendekati Wiwit dan akhirnya terjadi pernikahan siri. Dari hubungan yang terjalin sejak tahun 2019, lahir seorang putri dengan kondisi tidak normal.
"Perjuangan Wiwit sudah maksimal karena berharap bisa menikah. Dengan pernikahan tersebut, Wiwit mendapatkan sanksi dari kedinasannya hingga gajinya dipotong Rp300 ribu setiap bulan dalam waktu 3 tahun. Namun sejak beberapa bulan lalu dia merasa terkesan ditinggalkan begitu saja," jelas Hery.
Lebih lanjut, Hery mengatakan bahwa Wiwit mengadukan bagaimana nasib anaknya hingga dewasa yang masih membutuhkan biaya operasi. Belum lagi dengan dirinya sendiri yang saat ini gaji sudah terpotong.
Harapan Wiwit, selain bapak si anak mau bertanggung jawab terkait biaya hidupnya sampai dewasa. Juga terhadap statusnya yang saat ini tengah digantung. Rumor beredar, si bapak telah kembali pada istri pertama. Hal inilah yang membuat Wiwit lebih sakit hati.
"Hari ini selain mengirim surat pengaduan pada DPRD, rencana nanti siang akan ke DPD Propinsi. Besok kami akan terbang ke Jakarta menemui ketua umum," tandas Hery.
Ditempat terpisah, oknum anggota DPRD Situbondo berinisial H, saat dihubungi via WhatsApp oleh awak media untuk di konfirmasi dijawab "ada rapat diluar". (Tim)
Pembaca
Posting Komentar