Kepala Puskesmas Panarukan Ajak Masyarakat Membiasakan PHBS Guna Penurunan Angka Kasus DBD

Kepala Puskesmas Panarukan saat memberikan sambutan pada acara loka karya lintas sektor dan berikan sosialisasi antisipasi penyakit DBD

 

Jawapes, SITUBONDO - Ditengah pandemi Covid-19, penyakit DBD (Demam Berdarah Dengue) yang disebabkan gigitan nyamuk aedes aegypti patut diwaspadai juga karena dapat menyebabkan kematian. Adanya hal tersebut, Puskesmas Panarukan terus melakukan sosialisasi antisipasi penyakit DBD kepada masyarakat.


Kepada awak media usai mengisi acara loka karya, Rabu (23/6/2021). dr. Imam Hariono selaku Kepala Puskesmas Panarukan mengatakan angka kasus DBD di Kecamatan Panarukan pada tahun 2021 selama setengah semester atau Bulan Juni alami peningkatan dengan total ada 48 penderita dan semuanya telah diatasi. Pihaknya berharap disisa enam bulan selanjutnya ada penurunan angka kasus DBD. Untuk itu masyarakat Panarukan khususnya dihimbau untuk membiasakan pola hidup bersih dan sehat (PHBS). Guna mengantisipasi penyakit DBD dengan cara menerapkan 3M, yaitu menguras tempat penampungan air, mengubur barang bekas dan menutup penyimpanan air. Penyebab adanya peningkatan DBD di wilayah kerjanya ada 2 faktor yang menonjol seperti minimnya PHBS ditengah masyarakat dan pengaruh iklim.


"Langkah kita dalam penanganan penyakit DBD yaitu mengoptimalkan semua unsur masyarakat agar selalu menjaga kebersihan dan tim tenaga kesehatan melakukan penyemprotan fogging," jelasnya.


Lebih lanjut Dia menambahkan untuk fogging ada jatah, namun ditengah semester telah melampaui batas sehingga disisa enam bulan berikutnya meminta kepada masing-masing pemerintah desa di Kecamatan Panarukan agar ikut membantu melakukan fogingisasi dan usaha mengajak warganya agar disiplin hidup sehat. Selain virus corona, penyakit DBD juga menjadi atensi pemerintah pusat.


"Penderita penyakit DBD di Bulan Januari sampai Bulan Mei 2021 di Kecamatan Panarukan yang terbanyak ada di Desa Sumber-Kolak sebanyak 14 kasus DBD, disusul Desa Gelung 8, Desa Duwet 7, Desa Paowan 6, Desa Kilensari 5, Desa Alasamalang 4, Desa Peleyan 4 dan Desa Wringin Anom 0 kasus," terangnya. (Fin/Saihu).


Pembaca

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama