![]() |
Katno, Petani warga Desa Mojopurno |
Jawapes Magetan - Tanaman porang (Amorphophallus oncophyllus) pada beberapa tahun terakhir ini menjadi populer. Alhasil di Kabupaten Magetan berpotensi menjadi salah satu wilayah untuk pengembangan tanaman porang. Selain karena perawatan mudah dan bernilai ekonomi tinggi, iklim Kabupaten Magetan yang berada di timur Gunung Lawu ini juga sangat mendukung.
Salah satu petani Porang asal Desa Mojopurno Kecamatan Ngariboyo, Kabupaten Magetan Katno mengatakan, ia sudah membudidaya tumbuhan ini sejak kurang lebih 5 tahun yang lalu. Dirinya termotivasi menanam Porang, selain nilai jual yang tinggi juga ingin membudidayakan dan mengembangkan tanaman Porang di wilayah Magetan sebagai tanaman komoditi andalan yang bernilai tinggi.
"Makanya ini sangat layak sekali untuk dikembangkan di wilayah Magetan, apalagi kalau benar-benar berkembang dipastikan bisa mendongkrak ekonomi petani," katanya.
Penanaman Porang bisa di mungkinkan dapat di budidayakan di lahan sawah di bawah naungan. Selain itu, yang lebih menguntungkan adalah petanipun dapat memilih sendiri tanaman apa yang akan dijadikan tanaman pelindung bagi tanaman Porang yaitu seperti pohon jati, sengon, jagung manis, cabai, ketela, pisang difungsikan sebagai tanaman tumpangsari.
Porang dapat tumbuh pada jenis tanah apa saja dengan ketinggian 0 sampai 700 mdpl dan penanaman Porang juga bisa memanfaatkan lahan tidur, ungkap Katno saat memberikan keterangannya.
Katno juga memberi penjelasan bahwa, untuk bibitnya biasa digunakan dari umbinya yang telah memiliki titik tumbuh atau umbi katak (bubil) yang ditanam secara langsung ke polibek.
Dirinya juga mengungkapkan, dalam satu batang pohon Porang itu bisa menghasilkan minimal 10 - 20 bibit atau katak.
"Jadi cukup sekali beli bibit, selanjutnya dapat dihasilkan bibit baru tiga kali lipat berupa biji katak. Sementara, umbi Porang dibiarkan tumbuh kembali saat musim hujan pada bulan November dan Desember," katanya.
Selain itu, pada musim tanam kedua (dua tahun) biasanya bibit yang berasal dari katak ini sudah bisa di panen, imbuhnya.
Dalam hal ini Katno menyampaikan, harapan kepada Pemerintah Daerah Magetan, khususnya Dinas Pertanian untuk ikut serta dengan petani Porang di Magetan agar bisa bersinergi membudidayakan tanaman Porang kepada masyarakatnya. Kita butuh sinergisitas dengan Pemerintah Daerah karena tanpa dukungan dari Pemerintah setempat, tentu kita tidak bisa bergerak, harapnya.(Zain)
View
Posting Komentar
Hi Please, Do not Spam in Comments