Pengabdian Masyarakat Mahasiswa Prodi DIH Untag Surabaya

   Dosen Dan Mahasiswa Program Studi
   DIH Untag Surabaya
      


Jawapes Surabaya – Untuk mewujudkan Tri Darma Perguruan Tinggi, Dosen dan mahasiswa Program Studi Doktor Ilmu Hukum (DIH) Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya angkatan 37 tahun 2019-2020 melakukan pengabdian masyarakat dalam bentuk penyuluhan dan workshop di Hotel Haris Samarinda pada tanggal 14-15 Januari 2021 dengan materi mulai penanganan covid-19, E-court/E-Litigasi dalam pengadilan sampai bidang pertanahan.

Ketua kelas angkatan 37 Prodi DIH Untag Surabaya Wahyu Prawesthi menyampaikan kegiatan ini diikuti 16 mahasiswa Program Studi DIH.

“Pengabdian masyarakat bukan hanya untuk S1 aja, tapi mahasiswa yang mengikuti program studi Doktorpun wajib melakukan. Karena hal ini menjadi syarat kami untuk ujian finalisasi sebelum ujian tertutup, tentunya dalam pelaksanaannya tetap memperhatikan protokol kesehatan,” ungkap Wahyu kepada Jawapes, Senin (18/01/2021).

Disamping membagikan penerapan ilmunya, para mahasiswa melakukan aksi peduli Covid-19 dengan membagikan beras kepada warga kelurahan Budaya Pampang yang terdampak. Aksi yang berlangsung di Lamin Adat, Sabtu (16/1/2021) ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Pengabdian Masyarakat. 

     Pengabdian Di Kota Samarinda

Wahyu yang juga merupakan Dosen di Universitas Dr Soetomo Surabaya ini menjelaskan ada beberapa tahapan untuk meraih gelar doctor, mulai ujian kualifikasi, ujian proposal, Mata Kuliah Penunjang Disertasi (MKDP), finalisasi ujian tertutup dan ujian terbuka atau promosi. 

Saat disinggung mengapa mengambil lokasi pengabdian di Samarinda, Wahyu menjelaskan karena Wali Kota Samarinda Syaharie Jaang juga merupakan mahasiswa Prodi DIH Untag angkatan 37 dimana mengajak untuk menyumbangkan pemikiran para ahli-ahli didaerahnya. 

“Perjuangan kami begitu luar biasa sampai bisa melakukan pengabdian masyarakat pada masa pandemi di Samarinda. Sebelumnya kami harus dicolok-colok dulu hidung. Atas kekompakan teman-teman dan support pak Wali akhirnya kita berangkat,” ujar Wahyu.

Hal ini dibenarkan oleh Syaharie Jaang dan berharap melalui kegiatan ini dapat bermanfaat dan meringankan beban masyarakat selama pandemi.

Sementara itu Kepala adat Dayak Kenyah Desa Budaya Pampang Essrom Palan merasa bangga mendapat bantuan dari dosen dan mahasiswa prodi DIH tersebut. 

“Kami juga bangga sebagai warga Dayak, bapak, orang tua kami (Syaharie Jaang, red) menempuh pendidikan doktor,” ucap Essrom. Ia menyampaikan rasa syukur selama masa jabatan wali kota Syaharie Jaang, yang memperjuangkan daerahnya sampai menjadi kelurahan Budaya Pampang. 

Adapun di antara mahasiswa yang ikut serta selain walikota ada pula Wakapolres Trenggalek, 2 perwira polisi, dekan, dosen, pengacara, notaris, hakim hingga anggota DPRD. 

(Red)


Pembaca

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama