LeSPeM Rembang : Limbah Rembang Harus Diusut Tuntas


Jawapes Situbondo - Bergulirnya perbincangan di masyarakat luas terkait carut - marut keberadaan limbah tak bertuan juga tak luput menjadi sorotan LeSPeM Rembang (Lembaga Study Pemberdayaan Masyarakat), Minggu (8/11/2020).

LeSPeM Rembang merupakan lembaga yang selama ini kritis terhadap kebijakan - kebijakan publik. Ditemui di kediamannya Bambang Wahyu Widodo selaku Koordinator LeSPeM Rembang turut prihatin dengan keberadaan limbah B3 yang berjumlah sampai puluhan ribu ton.

Dia merasa miris sekali melihat Rembang tercinta menjadi tong sampah raksasa. Menurutnya permasalahan tersebut harus diusut tuntas sampai ke akar- akarnya.

"Kita dari LeSPeM sudah mengamati sejak awal dan sudah mengantongi aktor - aktor yang diduga bermain soal limbah. Karena logisnya puluhan ribu ton limbah dari luar Rembang bisa masuk kesini (Red: Rembang) tentu sudah diketahui dengan para pengambil kebijakan. Karena puluhan ribu ton limbah B3 tidak mungkin tiba tiba datang seperti sulapan," jelasnya.

Ditanya terkait limbah tersebut saat ini sudah di police line pihak APH. Bambang kemudian menjawab, "Saya kok sedikit pesimis ya, terkait police line tersebut. Karena perkembangannya belum kelihatan, bisa saja itu buat nyenengin masyarakat saja biar gak rame atau mungkin hanya dibuat agar tidak mempengaruhi hajatan Pilkada," ungkapnya.

Menyambung pembicaraan, Bambang kembali mengkritik Pemerintah Kabupaten setempat yang tidak tahu terkait limbah.

"Jumlahnya puluhan ribu ton mas, ini bukan sulapan yang tiba - tiba limbah tersebut datang ke rembang.

Coba kita bedah bareng - bareng ya, limbah datangnya dari luar dan hal tersebut bisa dipastikan karena bentuk limbah terdapat kandungan minyak goreng dan di Rembang tidak ada pabrik minyak goreng. Limbah tersebut dibawa menggunakan tongkang sandar di Pelabuhan Rembang itu diakui oleh pihak pengelola pelabuhan, team pengamat lingkungan nasional dan Gakkum Lingkungan Hidup sudah cek ke lokasi kalau memang itu limbah kategori B3. Apa masih pantas pihak pemerintah tidak mengetahui terkait jumlah limbah yang segitu banyak? Kita buang sampah saja dimintai biaya kebersihan lingkungan. Jadi kalau puluhan ribu ton limbah dibuang kesini kira - kira mereka hanya gratis saja?" ungkapnya.

Lebih lanjut mengatakan pemerintah daerah jika betul tidak tahu berarti mereka hanya diperdaya sama preman - preman dan cukong perusahaan penerima limbah saja.

Ketika ditanya langkah - langkah LeSPeM terkait limbah tersebut, Bambang menyampaikan, "Akan kawal terus kasus ini di Kepolisian dan Gakkum LH agar tidak mandul. Harus tuntas dan kita siap turun ke jalan bersama warga terdampak, ini kepentingan masyarakat yang harus segera diberesi. Tidak ada kata nanti tapi sekarang," pungkasnya mengakhiri perbincangan. (Red)

Baca Juga

View

Post a Comment

Hi Please, Do not Spam in Comments

Lebih baru Lebih lama

Rizal Diansyah, ST

Pimpred Media Jawapes. WA: 0818306669

Countact Pengaduan