Menurut keterangan pekerja hari Rabu (10/09) di lokasi, pembangunan ruang perpustakaan dengan ukuran luas 7m x 7m dan teras ukuran 2m x 2m itu di kerjakan oleh rekanan. "Pengerjaan ini di borongkan pak, pemborongnya orang Nganjuk kalau saya sendiri hanya borong kerja saja",ucapnya.
"Yang saya dengar dari kata pemborongnya anggarannya sekitar Rp. 70 juta, kalau untuk saya anggaran Rp.25 juta borongan kerjanya," lanjutnya.
Sedangkan Kepala sekolah yang baru (Widodo), tidak mengetahui besaran anggaran yang di gunakan, karena sampai saat ini dari Kepala Sekolah yang dulu maupun Dinas belum ada pemberitahuan. Saat di konfirmasi, hari Sabtu (13/9/2020) di kantornya, "Kalau sampean tanya masalah pembangunan itu Pak saya sama sekali tidak tahu, yang tahu secara detail Kepala Sekolah yang dulu, karena sampai hari ini belum ada penjelasan dari Kepsek dahulu, pihak pemborong maupun dinas," ujarnya.
"Sebenarnya saya ingin tahu seperti apa gambar tekhnisnya berapa anggaranya dan siapa yang ngerjakan sehingga kalau ada pertanyaan saya bisa jawab," tambahnya.
Menurut keterangan Kepala Sekolah yang dahulu (Eni), Rabu (16/9/2020) pembangunan gedung Perpustakaan tersebut menggunakan anggaran APBD Tahun 2020 yang di kerjakan oleh rekanan. Sehingga pihak sekolah hanya mengetahui anggaran global sebesar Rp.163.700.000,- dan tanpa ada perabotan.
"Waktu itu saya di panggil dinas di kasih tahu kalau SD Negeri 2 Ngasem yang saya tempati mendapat pembangunan Perpustakaan untuk pengerjaanya di laksanakan oleh rekanan, jadi sekolah tinggal tahu beres," ujarnya.
"Kalau secara global anggaran sekitar Rp.163.700.000,- ribu, kalau rinciannya saya nggak tahu Pak," lanjutnya.
Pelaksanaan pembangunan Perpustakaan SD Negeri 2 Ngasem terkesan di tutup - tutupi pihak Dinas Kabupaten Nganjuk. Di harapkan pihak - pihak terkait untuk lebih bisa mengawasi serta menindak tegas apabila terjadi pelanggaran maupun penyimpangan. (Tim)
Pembaca
Posting Komentar