Kapolda Jatim Berkolaborasi Dengan Rektor Unair Atasi Pandemi Covid-19


Jawapes Surabaya - Kapolda Jatim Irjen Pol. Dr. Mohammad Fadil Imran, M.Si, didampingi Kapolrestabes Surabaya dan Kabidhumas Polda Jatim melakukan silaturahim dengan Rektor Unair Surabaya Prof. Dr. M. Nasih, S.E, M.T, AK, CMA, yang masih dalam suasana lebaran (Bulan Syawal 1441 H).

Kedatangan Kapolda Jatim beserta rombongan di kampus C Unair Surabaya langsung disambut Rektor Unair Surabaya. Di dalam kesempatan ini, Kapolda Jatim Irjen Pol. Dr. Mohammad Fadil Imran, M.Si, menyampaikan, permohonan maaf lahir dan bathin, sekaligus memperkenalkan diri sebagai Kapolda Jatim yang baru, Surabaya (4 Juni 2020).

Disamping itu, Kapolda Jatim juga memperkenalkan Program "Kampung Tangguh Semeru" yang berbasis pemecahan masalah Problem Oriented Policing ( POP) di dalam menghadapi pandemi Covid-19.

Dalam hal ini, Kapolda Jatim mempersilahkan kepada Rektor Unair Surabaya untuk mengkritisi secara akademis kebijakan yang dilakukan Polda Jatim demi untuk kemajuan kita semua bagi masyarakat dan merupakan salah satu bentuk pemberdayaan masyarakat, khususnya masyarakat di perkotaan Surabaya.

Dengan bersikap kritis untuk kemajuan masyarakat, juga merupakan salah satu wujud pengabdian masyarakat dan kami yakin Perguruan Tinggi Unair Surabaya ini dapat memberikan kontribusinya.

Di masa pandemi Covid-19 ini, telah memberikan hikmah kepada kita semuanya untuk lebih dekat lagi dengan bekerjasama dan bersinergi di dalam mengatasi permasalahan ini serta dampak sosialnya di dalam masyarakat.

Selain itu pula, Kapolda jatim juga mempersilakan kepada para akademisi Unair Surabaya untuk melakukan penelitian di lingkungan Polda Jatim dari keilmuan apapun dan serta segala sesuatu yang terkait dengan kegiatan kemahasiswaan.


Kapolda Jatim juga memaparkan mengenai "Kampung Tangguh Semeru" berbasis Problem Oriented Policing (POP), yang mana kuncinya adalah Kolaboratif.
 Kapolda Jatim menyadari bahwa Polisi tidak dapat bekerja sendiri di dalam penyelesaian masalah sosial, jika tanpa adanya dukungan dari semua elemen masyarakat.

Di dalam metode "Kampung Tangguh Semeru" yakni, "Community Patnership, Transformation Organitation, problem solving dan community mobilitation," hal ini bertujuan supaya masyarakat memiliki kemampuan di dalam mengatasi persoalan secara mandiri dan bergotong royong. Pada prinsipnya keberadaan adalah memberikan Solusi, bersifat berkolaborasi dan melakukan penguatan terhadap program "Kampung Tangguh Semeru".

Program penguatan "Kampung Tangguh Semeru" dapat dilakukan dengan penambahan fitur baru disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat dan menitik-beratkan kepada keterlibatan elemen masyarakat, termasuk kampus secara akademisi dalam rangka menemukan solusi terhadap adanya permasalahan sosial yang ada dalam masyarakat, pungkas Kapolda Jatim.

(Dedy)
Pembaca

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama