KAJIHAN PUSAT STUDI RUMAH PANCASILA

PUSAT STUDI RUMAH PANCASILA

No : 001/08/VI/ RP/ 2020 Perihal : PenolakanRUU.HIP
Sifat.     : Surat terbuka.
KEPADA YTH : 
KETUA DPR RI 
KETUA PARTAI  PDIP
KETUA PARTAI  GOLKAR.
KETUA PARTAI GERINDRA
KETUA PARTAI  NASDEM.
KETUA PARTAI PAN
KETUA PARTAI PKB
KETUA PARTAI PKS
KETUA PARTAI PPPM
KETUA PARTAI DEMOKRAT
DI. Jakarta .

Jawapes Surabaya - Dengan hormat Bersama surat ini Kami dari kelompok Masyarakat yang tergabung di dalam Pusat Studi Rumah Pancasila menyampaikan beberapa hasil telaah dan kajian mengenai Rancangan Undang-Undang Haluan Ideologi Pancasila yang merupakan inisiatif dari DPR .

Dari kajian di Rumah Pancasila kami menemukan terjadi ketidak tepatan RUU HIP yang meletakan Ideologi Pancasila berada di UU .

Kajian kami sebagai berikut .

1. Menurut Hans Nawiansky,Pancasila merupakan Staat Fundamental Norm yang artinya Pancasila berada dalam urutan tertinggi dalam tata urutan peraturan dan menjadi dasar bagi peraturan yang ada di bawahnya, sehingga peraturan yang ada di bawahnya tidak boleh bertentangan dengan Pancasila.

2. Menurut Hans Kelsen, hubungan antara keabsahan norma dan kewenangan pembentukan norma membentuk rantai hirarki norma-norma yang berujung pada grundnorm. Suatu norma dapat dikategorikan sebagai grundnorm apabila eksistensi dan nilai kebenaran dari norma tersebut diandaikan dan tidak dapat ditelusuri lagi.Meletakan Pancasila pada RUU HIP adalah meruntuhkan Pancasila sebagai Grundnom sehingga merusak tatanan hirarki hukum yang ada.

3. Diuraikan bahwa dari rumusan penjelasan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 ( UUD 1945) menjadi jelas bahwa pokok-pokok pikiran dalam Pembukaan UUD 1945 yang tidak lain adalah Pancasila merupakan Norma dasar negara atau norma fundamental negara ( staatsfundamentalnorm) dan sekaligus merupakan cita hukum ( recht idee)

4. Rumusan Pancasila yang sudah menjadi kesepakatan pendiri negara adalah rumusan Pancasila yang terurai didalam alenea ke IV Pembukaan  UUD 1945 bukan rumusan Pancasila 1 Juni yang dipidatokan oleh Bung Karno sebagai konsep  dasar negara .

 5. Dalam pidato Bung Karno Tanggal 17 Agustus 1963 Bung Karno menegaskan bahwa Proklamasi dan pembukaan UUD 1945 adalah loro-loroning atunggal yang tidak bisa di pisahkan arti nya bahwa Rumusan Pancasila yang berada di alenea ke IV Pembukaan UUD 1945 itulah yang mendasari Proklamasi Kemerdekaan Negara Republik Indonesia .

Didalam pidato nya Bung Karno Mengatakan “.......  Karena   itu   maka   Proklamasi   dan   Undang-Undang   Dasar   1945   adalah   satu“pengejawantahan” kita punya isi jiwa yang sedalam-dalamnya, satu Darstellung kitapunya   deepest   inner   self.   17   Agustus   1945   mencetuskan   keluar   satu   proklamasikemerdekaan beserta satu dasar kemerdekaan.Proklamasi 17 Agustus 1945 adalah sebenarnya satu proclamation of independencedan satu declaration of independence.Bagi   kita,   maka   naskah   Proklamasi  dan  Pembukaan   Undang-Undang   Dasar  1945adalah  satu.   Bagi   kita,   maka   naskah  Proklamasi   dan   Pembukaan   Undang-UndangDasar   1945   tak   dapat   dipisahkan   satu   dari   yang   lain.   

Bagi   kita,   maka   naskahProklamasi   dan   Pembukaan   Undang-Undang   Dasar   1945   adalah   loro   loroningatunggal.
Bagi kita, maka proclamation of independence berisikan pula declaration ofindependence.Lain   bangsa,   hanya   mempunyai  proclamation   of   independencesaja.Lain   bangsa   lagi,   hanya   mempunyai  declaration   of   independence  saja.

Kitamempunyai  proclamation   of   independence  dan  declaration   of   independencesekaligus.
Proklamasi   kita   memberikan   tahu   kepada   kita   sendiri   dan  kepada   seluruh   dunia,bahwa rakyat Indonesia telah menjadi satu bangsa yang merdeka.Declaration of independence kita, yaitu terlukis dalam Undang-Undang Dasar 1945serta Pembukaannya, mengikat bangsa Indonesia kepada beberapa prinsip sendiri, danmemberi tahu kepada seluruh dunia apa prinsip-prinsip kita itu.Proklamasi   kita   adalah   sumber   kekuatan   dan   sumber   tekad   perjuangan   kita,   olehkarena   seperti   tadi   saya   katakan,   Proklamasi   kita   itu   adalah   ledakan   pada   saatmemuncaknya kracht  total semua  tenaga-tenaga nasional, badaniah  dan  batiniah –fisik dan moril, materiil dan spirituil.Declaration   of   independence   kita,   yaitu   Pembukaan   Undang-Undang   Dasar   1945,memberikan pedoman-pedoman tertentu untuk mengisi kemerdekaan nasional kita,untuk   melaksanakan   kenegaraan   kita,   untuk   mengetahui   tujuan   dalammemperkembangkan   kebangsaan   kita,   untuk   setia   kepada   suara   batin   yang   hidupdalam kalbu rakyat kita.

Maka dari itulah saya tadi tandaskan, bahwa Proklamasi kita tak dapat dipisahkan dari declaration of independence kita yang berupa Undang-Undang Dasar 1945 denganPembukaannya itu.“Proklamasi” tanpa “declaration” berarti bahwa kemer-dekaan kita tidak mempunyaifalsafah. Tidak mem-punyai dasar penghidupan nasional, tidak mempunyai pedoman,tidak mempunyai arah,  tidak  mempunyai “raison d’etre”, tidak mempunyai  tujuanselain daripada mengusir kekuasaan asing dari bumi Ibu Pertiwi.

Sebaliknya, “declaration”   tanpa  “proklamasi”,  tidak   mempunyai arti.  Sebab, tanpa kemerdekaan, maka segala falsafah, segala dasar dan tujuan, segala prinsip, segala“isme”,akan   merupakan   khayalan   belaka,–   angan-angan   kosong-melompong   yangterapung-apung di angkasa raya.Tidak, Saudara-saudara! Proklamasi Kemerdekaan kita bukan hanya mempunyai seginegatif atau destruktif saja, dalam arti membinasakan segala kekuatan dan kekuasaanasing  yang  bertentangan dengan kedaulatan   bangsa  kita, menjebol  sampai   keakar-akarnya   segala   penjajahan   di   bumi   kita,   menyapu-bersih   segala   kolonialisme   danimperialisme dari tanah air Indonesia,– tidak, proklamasi kita itu, selain melahirkankemerdekaan,   juga   melahirkan   dan   menghidupkan   kembali   kepribadian   bangsaIndonesia dalam arti seluas-luasnya: 

kepribadian politik, kepribadian ekonomi,
kepribadian sosial, kepribadian kebudayaan, 

Pendek   kata  kepribadian   nasional.   Kemerdekaan   dan  kepribadian   nasional   adalahlaksana dua anak kembar yang melengket satu sama lain, yang tak dapat dipisahkan tanpa membawa bencana kepadamasing-masing.......................

Sekali lagi, semua kita, terutama sekali semua pemimpin-pemimpin, harus menyadari sangkut-paut antara Proklamasi dan Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945: 

kemerdekaan untuk bersatu, 
kemerdekaan untuk berdaulat,
kemerdekaan untuk adil dan makmur, 
kemerdekaan untuk memajukan kesejahteraan umum,
kemerdekaan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa,
kemerdekaan untuk ketertiban dunia, kemerdekaan perdamaian abadi,
kemerdekaan untuk keadilan sosial, kemerdekaan yang berkedaulatan rakyat, kemerdekaan yang ber-Ketuhanan Yang Maha Esa,
kemerdekaan yang berkemanusiaan yang adil dan beradab,
kemerdekaan yang berdasarkan persatuan Indonesia; 
kemerdekaan  yang   berdasar  kerakyatan  yang  dipimpin  oleh   hikmat  kebijaksanaandalam permusyawaratan/perwakilan,
kemerdekaan yang mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,

Semua ini tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, anak kandung atau saudara kembar daripada Proklamasi 17 Agustus 1945.................

Kita harus memahami apa yang terkandung didalam Preambule UUD 1945, adalah :Jiwa, falsafah, dasar, cita-cita, arah, pedoman, untuk mendirikan  dan MenjalankanNegara Indonesia.

Dari uraian Bung Karno dalam pidato nya maka kemerdekaan ber Pancasila tidakmengunakan rumusan Pancasila 1 Juni tetapi Rumusan Pancasila yang ada di Aleneake IV Pembukaan UUD 1945 .msal nya “ Kemerdekaan Yang Ber Ke Tuhanan YangMaha   Esa   bukan   Kemerdekaan   Yang   Ber   Ketuhanan   ,Kemerdekaan   yang   Ber
Kemanusiaan   Yang   adil   dan   beradab   bukan   kemerdekaan   yangberkemanusiaan   ,Kemerdekaan   yang   Berdasarkan   Persatuan   Indonesia   bukanKesatuan yang tertulis di RUU HIP . kemerdekaan yang berdasar kerakyatan yangdipimpin   oleh   hikmat   kebijaksanaan   dalam   permusyawaratan/perwakilan,bukankemerdekaan   yang  ber  kerakyatan  kemerdekaan   yang   mewujudkan   suatu  keadilansosial bagi seluruh rakyat Indonesia dan Kemerdekaan yang bertujuan mewujudkanKeadilan   sosial   bagi   seluruh   rakyat   Indonesia   bukan   kemerdekaan   mewujudkankeadilan sosial 

6. Mengenai kedudukan UUD 1945 dalam sistem hukum dan tata urutan perundang-undangan di Indonesia, terdapat Ketetapan MPRS Nomor XX/MPRS/1966 tentangMemorandum  DPR-GR  Mengenai   Sumber   Tertib  Hukum   Republik Indonesia danTata Urutan Peraturan Perundangan Republik Indonesia. Dalam Ketetapan MPR inidisebutkan bahwa UUD 1945 merupakan perwujudan dari Pancasila sebagai sumberdari segala sumber hukum. Dalam   memorandum   DPR-GR   disebutkan   bahwa:   “Ketentuan-ketentuan   yangtercantum di dalam pasal-pasal  Undang Undang Dasar adalah ketentuan-ketentuanyang  tertinggi tingkatnya  yang  pelaksanaannya  dilakukan dengan Ketetapan MPR,Undang-undang atau Keputusan Presiden.” Sedangkan dalam Pasal 3 Ketetapan MPRRI   Nomor   III/MPR/2000   tentang   Sumber   Hukum   dan   Tata   Urutan   PeraturanPerundang-undangan, disebutkan bahwa: “Undang Undang Dasar  1945 merupakanhukum   dasar   tertulis   Negara   Republik   Indonesia,   memuat   dasar   dan   garis   besar hukum dalam penyelenggaraan negara.” Oleh sebab itu Ideologi Pancasila tidak bisadiletakan sebagai UU sebab Pancasila adalah sumber dari segala sumber hukum .

7. Lahirnya   ide   RUU   HIP   adalah   akibat   dari   kebingungan   setelah   UUD   1945 diamandemen   terjadi   kekosongan   ideologi   ,sehingga   negara   ini   sudah   tidak berideologi   Pancasila   ,Pancasila   sebagai   Ideologi   negara   adalah   UUD   1945   dari pembukaan , batang tubuh , dan Penjelasan nya bukan nya arti  Ideologi itu adalah kumpulan ide –ide atau kumpulan gagasan tentang negara berdasarkan Pancasila . jadi Ideologi Pancasila itu Ideologi  negara bukan lima sila pada Pancasila  sebab   lima sila itu  adalah   Philosophygroundslag ataudasar negara . 

8. Perlu   saya   ingatkan   bawah   UUD   1945   itu   adalah   UUD   yang   keramat   itu   yang dikatakan  Bung Karno para  pengamandemen   UUD 1945  rupa  nya  kurang  literasi sehingga tidak memahami apa itu UUD 1945 , bahkan pembuat ide RUU HIP juga minim akan literasi terhadap Pancasila , UUD 1945 Seperti yang  di ucapkan oleh Bung Karno  dalam laporan pembahasan UUD pada sidang   BPUPKI   .......................”   Alangkah   keramatnja,   toean2   dan   njonja2   jang terhormat, oendang2 dasar bagi sesoeatoe bangsa.Tidakkah   oendang2   sesoeatoe   bangsa   itoe   biasanja   didahoeloei   lebih   doeloe,sebeloem dia lahir, dengan pertentangan paham jang maha hebat, dengan perselisihan pendirian2   jang   maha   hebat,   bahkan   kadang2   dengan   revolutie   jang   maha   hebat,dengan pertoempahan darah jang maha hebat, sehingga sering kali sesoeatoe bangsa melahirkan dia poenja oendang2 dasar itoe dengan sesoenggoehnja di dalam laoeatan darah dan laoetan air mata.Oleh karena itoe njatalah bahwa sesoeatoe oendang2 dasar sebenarnja adalah satoe hal jang amat keramat bagi sesoeatoe rakjat, dan djika kita poen hendak menetapkan oendang2 dasar kita, kita perloe mengingatkan kekeramatan pekerdjaan itoe.Dan   oleh   karena   itoe   kita   beberapa   hari   jang   laloe   sadar   akan   pentingnja   dan keramatnja pekerdjaan kita itoe. Kita beberapa hari jang laloe memohon petoendjoekkepada   Allah   S.W.T.,   mohon   dipimpin   Allah   S.W.T.,   mengoetjapkan:   Rabana,ihdinasjsiratal moestaqiem, siratal lazina anamta alaihim, ghoiril maghadoebi alaihimwaladhalin.

Dengan pimpinan Allah S.W.T., kita telah menentoekan bentoek daripada oendang2dasar   kita,   bentoeknja   negara   kita,   jaitoe   sebagai   jang   tertoelis   atau   soedah dipoetoeskan: Indonesia Merdeka adalah satoe Republik. Maka terhoeboeng denganitoe poen pasal 1  daripada rantjangan oendang2 dasar  jang kita  persembahkan ini boenjinja: “Negara Indonesia ialah Negara Kesatoean jang berbentoek Republik.”..Jadi sangat yakinlah kita bahwa UUD 1945 itu dibuat bukan dengan sementara ,bukandengan dengan singkat , tetapi dengan ijin Allah SWT , hal inilah yang tidak dibaca oleh pengamandemen UUD 1945 ,Dengan demikian jihat mengembalikan UUD 1945adalah sebuah keharusan bagi anak bangsa yang mencintai negeri nya .

Demikian   surat   kami   semoga   menjadi   wawasan   anggota   DPR   sangatberbahaya RUU HIP jika di undangkan  akan menjadi pertentangan yang maha hebat
yang   akan  merusak tatanan   kehidupan   berbangsa   dan   bernegara   seperti   apa   yangdiperingatkan bung Karno dalam pidato laporan pembahasan UUD di BPUPKI .

Surabaya 10 Juni 2020 KETUA RUMAH PANCASILA 
(I.R  PRIHANDOYO KUSWANTO )
(C San)
Baca Juga

View

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama

Rizal Diansyah, ST

Pimpred Media Jawapes. WA: 0818306669

Countact Pengaduan