![]() |
Sekjend DPP Jaringan Warga Peduli Sosial (Jawapes) Indonesia, Rizal Diansyah Soesanto, ST |
Jawapes Surabaya – Keputusan Presiden Jokowi sebagai respons adanya wabah Virus Corona dengan resmi mengumumkan penghapusan Ujian Nasional (UNAS) 2020 yang sebelumnya disepakati akan dihapus pada 2021 mendatang telah diambil dalam Rapat Terbatas tentang UNAS pada Selasa (24/3/2020).
Langkah pemerintah ini mendapat respon dan dukungan dari berbagai tokoh masyarakat dan lembaga pemerhati pendidikan. Seperti yang disampaikan oleh Sekjend DPP Jaringan Warga Peduli Sosial (Jawapes) Indonesia, Rizal Diansyah Soesanto, ST yang mendukung penghapusan UNAS 2020 sebagai langkah yang baik pada saat wabah Virus Corona atau Covid-19 seperti saat ini.
"Meniadakan UNAS itu adalah langkah yang baik untuk menghindari kemungkinan terkena pandemi Virus Corona," ungkap Rizal, Sabtu (28/3/2020).
Menurut Rizal dalam kondisi seperti ini memang tidak memungkinkan jika Pemerintah memaksakan diri untuk tetap menyelenggarakan UNAS, baik daring apalagi dengan kehadiran secara fisik di sekolah, mengingat kondisi penyebaran Virus Corona saat ini terus saja mengalami peningkatan.
"Oleh karena itu Pemerintah harus segera menyelesaikan pedoman pengganti UNAS agar semua sekolah segera mendapatkan kepastian yang akan dijadikan dasar dalam melanjutkan ke jenjang berikutnya,” kata Rizal.
Hal senadapun disampaikan Ketua Ikatan Guru Indonesia (IGI), Muhammad Ramli Rahim yang memberikan apresiasinya pembatalan UNAS 2020.
"Harus diakui bahwa guru-guru Indonesia amat sangat belum siap menjalankan pembelajaran jarak jauh atau biasa disebut kelas maya. Dan karena itu sesungguhnya persiapan menuju UNAS sangat minim terutama oleh anak-anak didik kita," kata Ramli dalam keterangan tertulisnya.
Jika UNAS tetap dilanjutkan, potensi guru maupun siswa terinfeksi virus Corona pun besar. Belum lagi faktor psikologis membuat siswa-siswi akan tidak maksimal mengerjakan ujian di tengah wabah Covid-19 ini.
"Jika dipaksakanpun bertentangan dengan imbauan Presiden yang menginginkan agar siswa dan guru tetap berada di rumah,” imbuh Ramli. (Red)
Pembaca
Posting Komentar