Usai tanam padi, Danrem 084/Bhaskara Jaya, Kolonel Inf Sudaryanto menyampaikan kepada sejumlah wartawan, di awal musim penghujan ini, kita ingin mengetahui, apakah ada kesulitan dalam menanam padi yang dilakukan petani didampingi petugas di lapangan. Sehingga nanti jika ada masukan dari mereka, akan dikoneksikan dengan antara TNI/Polri dan aparat pemerintah daerah untuk dapat meningkatkan hasil panen padi.
"Target kali ini 210.000 ton/tahun harus dapat dicapai agar Indonesia tidak import beras lagi seperti di tahun sebelumnya," ujarnya.
"TNI hanya bertugas untuk mengawasi dan mengamankan saja, sedangkan TNI tidak bisa menentukan harga padi," katanya.
Sekarang ini kita pergunakan sistem tanam cepat, sehingga panen dapat dilakukan 3 kali dalam setahun, paparnya.
Sementara itu, menurut Dandim 0816/Sidoarjo, Letkol Inf Muhammad Iswan Nusi mengatakan bahwa tanam padi ini dilaksanakan Korem 084/Bhaskara Jaya di wilayah Kodim 0816/Sidoarjo. Dengan harapan program ini dapat ditingkatkan lagi kedepan.
"Kita sudah gandeng pemda untuk ikut dalam kegiatan yang bertujuan untuk mendorong masyarakat dalam pengelolaan tanam padi yang benar dan bisa mendukung program yang ada, seperti di wilayah Krembung ini," terangnya.
Tambahnya, penanaman ini sudah dapat dilakukan 3 kali dalam setahun, sehingga sudah cukup baik, meskipun dalam kondisi hujan masih tetap dapat dilakukan bercocok tanam. Untuk wilayah di Desa Rejeni ini yang dikerjakan sekitar 15 hektar, sedangkan untuk bibit, kita laksanakan dengan cara kerjasama, imbuhnya.
"Kita akan melanjutkan program ini kedepan dan dilakukan serentak di seluruh kecamatan yang ada di Kabupaten Sidoarjo," jelasnya.
Kita prioritaskan tanam padi dan penghijauan di wilayah Sidoarjo ini, ada juga penghijauan dengan penanaman pohon untuk mengurangi dampak banjir, selain itu juga normalisasi sungai supaya daya serap tanah itu tetap ada, pungkas Iswan Nusi.(tyaz)
View
Posting Komentar