Imbas Material Bertekstur Tanah Berlumpur, Proyek Bronjong Ditepi Sungai Serayu Berdampak Longsor

Jawapes Banyumas - Proyek bronjong dengan panjang kurang lebih hampir sekitar 20 meter dan tinggi 5 meter yang digunakan juga sebagai talud tepi Sungai Serayu terjadi longsor. Peristiwa tersebut terjadi di wilayah Desa Papringan Kecamatan Banyumas pada Selasa siang (29/10/2019) lalu.

Dugaan sementara, terjadinya bronjong longsor tersebut akibat dari tekstur tanah yang berada dipinggir Sungai Serayu merupakan sebagian tanah yang berlumpur, sehingga tak luput bronjong tersebut ambles.

Atam selaku Kepala Desa Papringan mengatakan, bahwa bronjong yang longsor sedang diperbaiki ulang. "Pembangunan bronjong sekitar tepian Sungai Serayu menggunakan Dana Desa (DD) sebesar Rp 177 juta dan akan digunakan sebagai tempat Pariwisata Sungai Serayu, yang rencana akan launching sekitar bulan Desember 2019" ungkap Atam saat dikonfirmasi Jawapes Selasa siang (4/11/2019) kemarin diruang kerjanya.

Dikatakan juga oleh Kepala Desa Papringan, dibagian tepi sungai yang longsor kemarin sempat diberi batu yang besar- besar, harapannya agar tidak terjadi longsor kembali. Pembangunan tempat wisata Sungai Serayu di Desa Papringan ini, diharapkan kedepannya mampu menjadikan destinasi pariwisata baru di wilayah Kabupaten Banyumas, jelasnya.

Selain dari rencana penggarapan tempat wisata tersebut, Desa Papringan merupakan salah satu desa yang terkenal dengan hasil karya berupa kain batik, dimana kain batik ini sudah terekspor hingga ke Mancanegara dengan motif batiknya bernama Pring Sedapur.(SoN)
Baca Juga

View

Post a Comment

Hi Please, Do not Spam in Comments

Lebih baru Lebih lama

Rizal Diansyah, ST

Pimpred Media Jawapes. WA: 0818306669

Countact Pengaduan