Jawapes Malang - Salah satu kearifan nilai budaya lokal yang sudah berabad-abad berkembang pada masyarakat Jawa adalah tradisi "Bersih Desa". Ungkapan tersebut sudah melekat pula pada masyarakat Desa Sukoanyar Kecamatan Pakis Kabupaten Malang.
Serangkaian acara ritual bersih desa yang di kemas secara rapi oleh panitia, mulai dari santunan yatim piatu, pengajian umum, jalan sehat, kesenian kuda lumping, campursari dan puncaknya digelar karnaval pada Minggu (6/10/2019).
Suyono selaku ketua panitia mengatakan, acara bersih desa yang diadakan 2 tahun sekali ini sungguh sangat berbeda dengan tahun sebelumnya.
"Acara karnaval ditahun ini diikuti oleh 11 lembaga, sedangkan untuk anggarannya di ambil dari swadaya masyarakat, donatur dan simpatisan. Parade sound system juga digelar di akhir kegiatan yang diikuti dari berbagai daerah seperti Blitar, Jember serta dari Malang sendiri," terangnya.
Hal senada juga di benarkan oleh H. Usman selaku Kepala Desa Sukoanyar, seluruh masyarakat sangat antusias mengikuti acara ini. Turut berpartisipasi dari masyarakat Desa Sukoanyar terdiri dari 43 RT dan 8 RW dan ditambah dari 11 lembaga pendidikan mulai dari PAUD hingga SMA/SMK.
"Saya berharap agar kedepannya masyarakat mau bersama-sama untuk membangun Desa Sukoanyar menjadi desa yang lebih baik dan lebih maju lagi," pungkasnya.
Salah satu warga yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan, masyarakat Desa Sukoanyar sangat berterimah kasih kepada seorang kepala desa yang betul -betul mengerti akan kemauan warganya. Dan untuk pelayanan pengurusan surat seperti KK, KTP atau yang lain juga sangat di permudah.
"Apalagi infrastruktur berupa jalan, pengairan irigasi serta bangunan sudah cukup baik, di tambah lagi keterbukaan tentang pemakaian dana desa yang selalu di pajang di kantor desa, baik soal pengeluaran maupun pemasukan sudah sangat jelas," pungkasnya.(wdi)
Pembaca
Serangkaian acara ritual bersih desa yang di kemas secara rapi oleh panitia, mulai dari santunan yatim piatu, pengajian umum, jalan sehat, kesenian kuda lumping, campursari dan puncaknya digelar karnaval pada Minggu (6/10/2019).
Suyono selaku ketua panitia mengatakan, acara bersih desa yang diadakan 2 tahun sekali ini sungguh sangat berbeda dengan tahun sebelumnya.
"Acara karnaval ditahun ini diikuti oleh 11 lembaga, sedangkan untuk anggarannya di ambil dari swadaya masyarakat, donatur dan simpatisan. Parade sound system juga digelar di akhir kegiatan yang diikuti dari berbagai daerah seperti Blitar, Jember serta dari Malang sendiri," terangnya.
Hal senada juga di benarkan oleh H. Usman selaku Kepala Desa Sukoanyar, seluruh masyarakat sangat antusias mengikuti acara ini. Turut berpartisipasi dari masyarakat Desa Sukoanyar terdiri dari 43 RT dan 8 RW dan ditambah dari 11 lembaga pendidikan mulai dari PAUD hingga SMA/SMK.
"Saya berharap agar kedepannya masyarakat mau bersama-sama untuk membangun Desa Sukoanyar menjadi desa yang lebih baik dan lebih maju lagi," pungkasnya.
Salah satu warga yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan, masyarakat Desa Sukoanyar sangat berterimah kasih kepada seorang kepala desa yang betul -betul mengerti akan kemauan warganya. Dan untuk pelayanan pengurusan surat seperti KK, KTP atau yang lain juga sangat di permudah.
"Apalagi infrastruktur berupa jalan, pengairan irigasi serta bangunan sudah cukup baik, di tambah lagi keterbukaan tentang pemakaian dana desa yang selalu di pajang di kantor desa, baik soal pengeluaran maupun pemasukan sudah sangat jelas," pungkasnya.(wdi)
Pembaca
Posting Komentar