Jawapes Sidoarjo - Personil Satgas TMMD ke 106 Ta 2019 Kodim 0816/Sidoarjo, Tim Dinkes Kabupaten dan Tim Puskesmas Jabon, melaksanakan Kampanye Germas Hidup Sehat, Cegah Stunting Itu Penting, yang di adakan saat Posyandu Lansia di Dusun Kupang Bader, Desa Kupang, Kecamatan Jabon Kabupaten Sidoarjo, Kamis (10/10/2019).
Hadir dalam kegiatan kampanye Germas antara lain Kepala Desa Kupang yang di wakili Kasun Novi, anggota Koramil 0816/08 Jabon Koptu Winarto, Amd.Kep, anggota Satgas TMMD ke 106 Serka Munib, Tim Dinkes Kabupaten Sidoarjo, Nani, S.Skm, Galuh S.Skm, Tika Promkes, tim Puskesmas Jabon, Cris, Amd.Kep, Wahyuni, Amd.Kep, dan para peserta posyandu lansia, sekitar 78 orang.
Untuk meminimalisir tingginya penyakit tidak menular (PTM), seperti diabetes melitus (DM), hipertensi, stroke dan jantung, Dinkes Kabupaten Sidoarjo makin menggencarkan Kampanye Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) agar warga mempraktekkan pola hidup sehat, sehingga terhindar dari PTM.
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Kabupaten Sidoarjo, Nani mengutarakan, untuk menjaga kesehatan dan agar terhindar dari PTM, harus menjalani beberapa langkah yaitu A = Aktivitas fisik secara rutin dari usia anak hingga dewasa, B = perbanyak makan Buah dan sayur setiap hari, C = Cek kesehatan secara teratur, D = Diberikan Air Susu Ibu (ASI) eksklusif pada bayi usia 0-6 bulan, E = Enyahkan asap rokok dari rumah-rumah kita, F = Fokus pada pencegahan stunting (tubuh lebih pendek dari ukuran normal).
“Berbicara masalah stunting, tidak bisa diselesaikan oleh Dinkes semata, tapi harus ada peran serta dari masyarakat. Ciri yang paling bisa diperhatikan adalah saat bayi baru lahir panjang banda kurang dari 47 cm dan ketika sudah balita tinggi badan tidak sesuai dengan umurnya,” terang Nani.
Germas tidak hanya berkonsentrasi pada pembiasaan pola hidup sehat saja. Tetapi lebih dari itu, adalah kepedulian kita terhadap kesehatan ibu hamil, meskipun program ini sudah disosialisasikan, namun apabila tidak ada timbal balik atau respons dari masyarakat, hasilnya menjadi kurang maksimal.
“Seperti yang saat ini dilakukan oleh anggota Satgas TMMD ke 106, Dinkes Kabupaten Sidoarjo dan Puskesmas Jabon, yaitu dengan menggelar Kampanye Germas di dusun kupang Bader, Desa Kupang dalam kegiatan Posyandu lansia," katanya.
Sementara itu menurut Galuh, sosialisasi harus dilakukan mulai dari tingkat kabupaten, kecamatan, desa, dukuh hingga Rukun Tetangga (RT) dan Dasa Wisma. Dengan demikian masyarakat akan mudah mengetahui, supaya bisa menjalani pola hidup sehat sesuai dengan program Germas.
Ia juga mengartikan bahwa Germas adalah mengubah gaya hidup, terutama dari pola mengonsumsi makanan sehari-hari. Di zaman milenial seperti sekarang ini, banyak masyarakat mengonsumsi makanan tinggi karbohidrat yang menyebabkan tingginya kadar gula.
“Melalui Germas, masyarakat dibiasakan mengonsumsi makanan tinggi serat (buah dan sayuran), yang akan membuat tubuh kita lebih sehat,” imbuh dari Bu Galuh.
Tika selaku Promosi Kesehatan dan
Pemberdayaan menghimbau, kepada peserta posyandu lansia dalam mengolah dan mengelola menu sehari-hari harus selalu menyediakan buah dan sayur meskipun sederhana.
“Dari segi penataan menu, dimulai dari piring, sayur, buah, lauk lalu baru nasi dan air putih, sehingga porsi karbohidrat yang dikonsumsi tidak begitu banyak, hanya sepertiga dari porsi makan,” papar bu Tika.
Bu Tika juga mengingatkan, bahwa di zaman milenial ini, justru makin banyak usia muda antara 20-25 tahun sudah menderita PTM seperti DM. Hal itu disebabkan sejak kecil mereka terbiasa makan makanan cepat saji yang tinggi gula (minuman kemasan, makanan berpengawet dan berbahan kimia) yang dapat meningkatkan kadar gula darah dalam tubuh.
“Kebiasaan merokok, minum minuman beralkohol dan badan yang kurang bergerak dapat menyebabkan anak muda mudah terkena serangan jantung. Lewat Germas inilah cara efektif untuk mengubah kebiasaan buruk menjadi kebiasaan baik,” ungkapnya.
Selain itu, perlu adanya penekanan lebih terhadap keberadaan Kawasan Tanpa Rokok (KTR), seperti saat mengadakan rapat dan pertemuan sebisa mungkin tidak merokok. Agar masyarakat terutama ibu hamil dan anak-anak terhindar dari asap rokok.
Ia juga mengharapkan kepada peserta posyandu lansia untuk bisa membudayakan pola hidup sehat sedini mungkin dengan mengimplementasikan di kehidupan sehari-hari dan memberi contoh pada komunitas masing-masing.(tyaz)
View
Hadir dalam kegiatan kampanye Germas antara lain Kepala Desa Kupang yang di wakili Kasun Novi, anggota Koramil 0816/08 Jabon Koptu Winarto, Amd.Kep, anggota Satgas TMMD ke 106 Serka Munib, Tim Dinkes Kabupaten Sidoarjo, Nani, S.Skm, Galuh S.Skm, Tika Promkes, tim Puskesmas Jabon, Cris, Amd.Kep, Wahyuni, Amd.Kep, dan para peserta posyandu lansia, sekitar 78 orang.
Untuk meminimalisir tingginya penyakit tidak menular (PTM), seperti diabetes melitus (DM), hipertensi, stroke dan jantung, Dinkes Kabupaten Sidoarjo makin menggencarkan Kampanye Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) agar warga mempraktekkan pola hidup sehat, sehingga terhindar dari PTM.
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Kabupaten Sidoarjo, Nani mengutarakan, untuk menjaga kesehatan dan agar terhindar dari PTM, harus menjalani beberapa langkah yaitu A = Aktivitas fisik secara rutin dari usia anak hingga dewasa, B = perbanyak makan Buah dan sayur setiap hari, C = Cek kesehatan secara teratur, D = Diberikan Air Susu Ibu (ASI) eksklusif pada bayi usia 0-6 bulan, E = Enyahkan asap rokok dari rumah-rumah kita, F = Fokus pada pencegahan stunting (tubuh lebih pendek dari ukuran normal).
“Berbicara masalah stunting, tidak bisa diselesaikan oleh Dinkes semata, tapi harus ada peran serta dari masyarakat. Ciri yang paling bisa diperhatikan adalah saat bayi baru lahir panjang banda kurang dari 47 cm dan ketika sudah balita tinggi badan tidak sesuai dengan umurnya,” terang Nani.
Germas tidak hanya berkonsentrasi pada pembiasaan pola hidup sehat saja. Tetapi lebih dari itu, adalah kepedulian kita terhadap kesehatan ibu hamil, meskipun program ini sudah disosialisasikan, namun apabila tidak ada timbal balik atau respons dari masyarakat, hasilnya menjadi kurang maksimal.
“Seperti yang saat ini dilakukan oleh anggota Satgas TMMD ke 106, Dinkes Kabupaten Sidoarjo dan Puskesmas Jabon, yaitu dengan menggelar Kampanye Germas di dusun kupang Bader, Desa Kupang dalam kegiatan Posyandu lansia," katanya.
Sementara itu menurut Galuh, sosialisasi harus dilakukan mulai dari tingkat kabupaten, kecamatan, desa, dukuh hingga Rukun Tetangga (RT) dan Dasa Wisma. Dengan demikian masyarakat akan mudah mengetahui, supaya bisa menjalani pola hidup sehat sesuai dengan program Germas.
Ia juga mengartikan bahwa Germas adalah mengubah gaya hidup, terutama dari pola mengonsumsi makanan sehari-hari. Di zaman milenial seperti sekarang ini, banyak masyarakat mengonsumsi makanan tinggi karbohidrat yang menyebabkan tingginya kadar gula.
“Melalui Germas, masyarakat dibiasakan mengonsumsi makanan tinggi serat (buah dan sayuran), yang akan membuat tubuh kita lebih sehat,” imbuh dari Bu Galuh.
Tika selaku Promosi Kesehatan dan
Pemberdayaan menghimbau, kepada peserta posyandu lansia dalam mengolah dan mengelola menu sehari-hari harus selalu menyediakan buah dan sayur meskipun sederhana.
“Dari segi penataan menu, dimulai dari piring, sayur, buah, lauk lalu baru nasi dan air putih, sehingga porsi karbohidrat yang dikonsumsi tidak begitu banyak, hanya sepertiga dari porsi makan,” papar bu Tika.
Bu Tika juga mengingatkan, bahwa di zaman milenial ini, justru makin banyak usia muda antara 20-25 tahun sudah menderita PTM seperti DM. Hal itu disebabkan sejak kecil mereka terbiasa makan makanan cepat saji yang tinggi gula (minuman kemasan, makanan berpengawet dan berbahan kimia) yang dapat meningkatkan kadar gula darah dalam tubuh.
“Kebiasaan merokok, minum minuman beralkohol dan badan yang kurang bergerak dapat menyebabkan anak muda mudah terkena serangan jantung. Lewat Germas inilah cara efektif untuk mengubah kebiasaan buruk menjadi kebiasaan baik,” ungkapnya.
Selain itu, perlu adanya penekanan lebih terhadap keberadaan Kawasan Tanpa Rokok (KTR), seperti saat mengadakan rapat dan pertemuan sebisa mungkin tidak merokok. Agar masyarakat terutama ibu hamil dan anak-anak terhindar dari asap rokok.
Ia juga mengharapkan kepada peserta posyandu lansia untuk bisa membudayakan pola hidup sehat sedini mungkin dengan mengimplementasikan di kehidupan sehari-hari dan memberi contoh pada komunitas masing-masing.(tyaz)
View
Posting Komentar