Jawapes Situbondo - Memasuki awal bulan Juli khususnya di Kabupaten Situbondo menurut BMKG mulai memasuki awal musim kemarau yang mengakibatkan sebagian daerah Situbondo mengalami kekeringan.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Situbondo melakukan langkah-langkah antisipasi bagi daerah yang kemungkinan rawan mengalami kekeringan dan mengakibatkan kekurangan air bersih.
Ir. Agus Fauzi., M.Si., selaku PLT BPBD Situbondo melalui Gatot Trikorawan., SE., M.Si., di ruang kerjanya, Senin (8/7/2019), menjelaskan kepada awak media bahwa pihak BPBD sudah memberikan himbauan kepada para camat agar mendata daerahnya masing-masing yang rawan kekeringan sesuai surat edaran yang telah kami sampaikan. Karena akumulasi hujan selama bulan Juni berdasarkan data BMKG berkisar 0 - 300 mm, sehingga titik kekeringan mulai tampak. Maka dari itu kita melakukan pemetaan daerah berdasarkan data kekeringan 2018.
"Saat ini kami masih menunggu laporan masukan data daerah rawan kekeringan dari para Camat. Agar BPBD segera dropping air bersih," jelas Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD.(Alfino)
View
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Situbondo melakukan langkah-langkah antisipasi bagi daerah yang kemungkinan rawan mengalami kekeringan dan mengakibatkan kekurangan air bersih.
Ir. Agus Fauzi., M.Si., selaku PLT BPBD Situbondo melalui Gatot Trikorawan., SE., M.Si., di ruang kerjanya, Senin (8/7/2019), menjelaskan kepada awak media bahwa pihak BPBD sudah memberikan himbauan kepada para camat agar mendata daerahnya masing-masing yang rawan kekeringan sesuai surat edaran yang telah kami sampaikan. Karena akumulasi hujan selama bulan Juni berdasarkan data BMKG berkisar 0 - 300 mm, sehingga titik kekeringan mulai tampak. Maka dari itu kita melakukan pemetaan daerah berdasarkan data kekeringan 2018.
"Saat ini kami masih menunggu laporan masukan data daerah rawan kekeringan dari para Camat. Agar BPBD segera dropping air bersih," jelas Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD.(Alfino)
View
Posting Komentar