Jawapes Wonosobo - Sultan Mahbubillah, bayi mungil 2,5 bulan
berjenis kelamin laki-laki itu tak henti-hentinya menangis meski berulang kali
Armanah, ibunya menenangkannya.
Tampak ukuran perut Putra ketiga pasangan Rozali dan Armanah
ini hampir setara bola voli sebab didiagnosa ada penyumbatan pada usunya.
Sehingga buang air besar tidak lancar, dan perutnya makin membesar.
Menurut armanah, putra yang baru dilahirkan pada Mei 2019
lalu itu sering menangis setiap saat bahkan apabila malam hari selalu menangis
hingga di kecapean.
"Ini nangisnya belum terlalu, kalau waktu malam barulah
nangis tidak berhenti. Kalau sudah capek baru diam, nanti nangis lagi. Begitu
terus tiap malam," kata Armanah saat ditemui di rumahnya di Pekon Negeri
Ngarip, Kecamatan Wonosobo, Tanggamus, Selasa (16/7/19) sore.
Menurut Armanah, anak ketiganya tersebut lahir normal. Namun
setelah lahir terus-menerus menangis. Karena merasa aneh sehingga ia bersama
suaminya membawa ke bidan yang ada di Pekon Banjar Sari, Kecamatan Wonosobo.
Lantas bidan mengantarkan ke RSUD Batin Mangunang untuk tahu
sakitnya. Dan setelah rontegen diketahui adanya sumbatan pada usus. Diduga itu
menghambat keluarnya kotoran.
"Katanya dulu ini harus dioperasi karena ususnya ada
yang menyumbat. Kalau untuk operasi katanya bisa habis Rp 70 jutaan," ucap
Armanah.
Ditempat sama, Rozali ayah sang bayi, mengungkapkan lantaran
tingginya biaya, ia diminta untuk membuatkan keanggotaan BPJS bagi si anak.
Sebab tidak bisa jika menggunakan keanggotaan BPJS orang tuanya.
"Kami sudah urus-urus untuk membuat BPJS, nanti katanya
mau diselesaikan sama Pj Kepala Pekon, mudah-mudahan cepat beres," ungkap
Rozali.
Rozali mengaku, selain masalah BPJS, harapannya juga ada
bantuan materi. Sebab untuk sebuah operasi butuh menunggu dan itu dibutuhkan
untuk biaya hidup selama di rumah sakit.
"Katanya kalau operasi paling tidak di Abdoel Moeloek,
di sini tidak bisa jadi harus dirujuk," kata Rozali.
Pria yang hanya bekerja jadi buruh tani ini mengaku berat
dengan kenyataan hidup yang dihadapi keluarganya. Untuk itu dirinya berharap
ada uluran tangan dari pihak mana pun agar bisa menolong.
Rozali menuturkan, mungkin hanya jalan operasi yang bisa
ditempuh untuk penyembuhan anaknya tersebut. Sebab selama ini pengobatan dengan
orang pintar sudah dilakukan namun belum menunjukkan hasil. (SOSIAL)
View
Posting Komentar