Melalui Dana ADD, Desa Ngepeh Bangun Jamban Sehat Bagi Warga Kurang Mampu

Jawapes Madiun - Pemanfaatan Dana Desa maupun Alokasi Dana Desa (DD/ADD) guna menunjang program pemerintah pusat dalam pemerataan dan pembangunan kesejahteraan masyarakat desa harus tepat guna dan tepat sasaran sehingga dapat  memperkuat masyarakat desa sebagai subjek dari pembangunan.

Seperti halnya yang dilakukan Pemerintah Desa Ngepeh, Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun dalam pemanfaatan dana Alokasi Dana Desa (ADD) 2019 untuk meningkatkan pemerataan pembangunan kesejahteraan desa melalui peningkatan pelayanan publik di desa, memajukan perekonomian desa, juga pemberdayaan masyarakat bidang pembinaan kemasyarakatan. Salah satunya dengan program sanitasi pembuatan jamban sehat bagi warga desa yang kurang mampu baik yang belum atau sudah mempunyai jamban tapi belum memenuhi syarat jamban sehat.

Kepala Desa Ngepeh Deny Utomo, SE, mengatakan, sebagai bentuk pemberdayaan masyarakat, pihaknya melaksanakan program jambanisasi melalui ADD 2019  dengan membangun jamban sehat kepada 6 kepala keluarga (KK) yang tersebar di tiga dusun atau setiap dusun 2 KK yang dipilih.

"Tahun ini Pemdes Ngepeh menganggarkan dari ADD 2019 untuk membangun jamban sehat bagi 6 KK di tiga dusun, dan per dusun ada 2 KK penerima," kata Deny.

Deny Utomo mengungkapkan secara tehnis program jamban sehat ini dicanangkan untuk menindak lanjuti program jamban sehat yang pernah di laksanakan oleh Puskesmas Saradan pada tahun 2018 yang lalu, dimana warga desanya ada 10 KK penerima bantuan program jamban sehat, untuk itu dianggarkan melalui ADD 2019 pembuatan jamban sehat bagi warga kurang mampu. Deny juga mengakui bahwa masih banyak warganya yang belum memiliki jamban pribadi sehingga BAB di sungai.

“Program jambanisasi ini sudah berjalan sejak tahun 2018 lalu melalui Puskesmas Saradan  yang mendapat  bantuan jamban sehat untuk 10 KK. Tahun ini kami programkan untuk 6 KK yang didata RT,” ungkap Denny Utomo kepada Jawapes, Jumat (28/6/2019).

Deny menambahkan, program pemberdayaan masyarakat dengan melaksanakan jambanisasi kepada warga yang belum memiliki jamban sehat sejalan dengan program Pemkab Madiun  yang mengharapkan  terbebas dari buang air besar sembarangan (BAB).

“Program ini sejalan dengan program bapak Bupati. Didesa kami terdapat sekitar 20 kepala keluarga yang belum memiliki jamban sehat. Program ini akan terus dilaksanakan bertahap agar Desa Ngepeh terbebas dari BABs menuju keluarga sehat,” katanya.

Dalam kesempatan yang sama, Suparno Kaur Kesra yang juga penanggung jawab program jamban sehat di Desa Ngepeh mengatakan program jamban sehat yang di anggarkan dari ADD 2019 telah sukses dikerjakan dan sudah bisa di manfaatkan bagi penerima. Ada 6 KK penerima di tiga dusun, yaitu Yayak Adicahyono RT01/1, Laman RT04/2, Ahmad Sareh RT05/3, Setyawan RT07/4, Warni RT10/5, Mbah Sastro Rebo RT12/6.

“Jamban ini penting bagi masyarakat, karena jamban merupakan salah satu kriteria masyarakat miskin. Makanya pembangunan jamban ini menjadi program prioritas desa kami. Namun karena keterbatasan anggaran, pembangunannya dilakukan bertahap,” ungkapnya.

Dirinya berharap, program ini bisa diteruskan karena masih ada beberapa warga yang belum memiliki  jamban.Dan dengan dibangunnya jamban bagi warga desa khususnya yang tidak mampu, masyarakat di desanya tidak ada lagi yang buang air besar (BAB) disembarang tempat, terutama di sungai.

Mbah Sastro Rebo salah satu penerima bantuan mengatakan “Matur suwun sampun diparingi bantuan WC kaleh pak lurah, nek badhe dateng wingking mboten sisah teng lepen malih (dalam bahasa Jawa) yang artinya saya sangat senang dan berterimakasih mendapat bantuan WC dari pak lurah sehingga kami tidak perlu lagi buang air di sungai,” kata Mbah Sastro Rebo dengan mata berbinar.(Bun)
Baca Juga

View

Post a Comment

Hi Please, Do not Spam in Comments

Lebih baru Lebih lama

Rizal Diansyah, ST

Pimpred Media Jawapes. WA: 0818306669

Countact Pengaduan