Jawapes Surabaya - Dalam menyemarakkan peringatan Hari Santri Nasional (HSN) ke lV Tahun 2018, MWC NU Kecamatan Krembangan Kota Surabaya bekerjasama dengan Jaringan Warga Peduli Sosial (Jawapes) menggelar Pawai Akbar yang diawali dengan upacara dilapangan Alun-alun Bangunsari Krembangan Kota Surabaya, Sabtu (03/11/2018).
Ketua Panitia Eko Santoso menyampaikan acara ini diikuti oleh ribuan santri dari seluruh Wilayah Krembangan, dan dihadiri Ketua PCNU Kota Surabaya, Direktur JTV, Prof. DR. KH. Asep Syaifudin Chalim (Pengasuh Pompes Amanatul Ummah Pacet Mojokerto), jajaran TNI, Polri, Satpol PP, Muslimat, Banser, tokoh agama, para Kyai dan intansi terkait.
"Kegiatan ini diadakan supaya anak-anak mengetahui besarnya peran santri dalam memperjuangkan kemerdekaan RI sekaligus mengedukasi masyarakat untuk menjaga keutuhan NKRI," jelas Eko Santoso.
KH. Asep yang memimpin langsung jalannya upacara menyampaikan adanya peringatan Hari Santri setiap 22 Oktober merupakan salah satu bentuk apresiasi pemerintah bagi perjuangan kaum santri yang secara nyata memberikan andil besar dalam proses terbentuk dan terjaganya NKRI.
"Resolusi Jihad adalah seruan Ulama dan Santri yang mewajibkan setiap muslim Indonesia untuk membela kedaulatan tanah Air dan mempertahankan Kemerdekaan Indonesia,” ucap KH. Asep.
Sementara itu Dewan Pendiri Jawapes Indonesia, Sugeng Nugroho, SH menceritakan sejarah Hari Santri merujuk pada keluarnya Resolusi Jihad pada 22 oktober 1945 yang mematik terjadinya peristiwa heroik 10 november 1945 di Surabaya dimana kemudian diperingati sebagai hari
"Oleh karena itu peringatan ini dimaknai sebagai upaya memperkokoh segenap umat beragama agar saling berkontribusi mewujudkan masyarakat Indonesia yang bermartabat, berkemajuan, berkesejateraan, berkemakmuran dan berkeadilan," tegas Sugeng.
Sedangkan Rizal Diansyah Soesanto, ST yang juga Dewan Pendiri Jawapes Indonesia menjelaskan partisipasinya merupakan wujud kepedulian sebagai generasi penerus.
"Mereka harus diajak di kegiatan seperti gini. Karena saat ini sedang diserang oleh globalisasi sehingga jangan sampai salah menentukan arah dan termakan provokasi," ungkap Rizal.
(wahyudi/team)
Pembaca
Posting Komentar