Tegas di Mubes FPRB, Aminuddin Sampaikan Tangguh Bencana Dimulai dari Deteksi Dini


Jawapes Probolinggo - Menghadapi potensi dampak cuaca ekstrem, Wali Kota Probolinggo dr. Aminuddin meminta seluruh komponen masyarakat menjadikan pencegahan sebagai kata kunci utama dalam upaya pengurangan risiko bencana. Hal ini disampaikan saat membuka Musyawarah Besar (Mubes) Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) yang digelar BPBD di gedung pemerintah kota Probolinggo, Jumat (5/12).

Wali Kota Aminuddin didampingi  Pj Sekretaris Daerah Rey Suwigtyo dan dihadiri oleh perwakilan BPBD Provinsi Jawa Timur, Sekjen FPRB Provinsi Jawa Timur, unsur Forkopimda, serta kepala OPD terkait. Kehadiran berbagai pihak ini menunjukkan keseriusan Pemerintah Kota dalam memperkuat struktur kesiapsiagaan daerah.

Musyawarah besar (mubes) ini merupakan bentuk tanggung jawab pemerintah dalam melindungi masyarakat dari dampak bencana serta memperkuat upaya pengurangan risiko bencana dalam program pembangunan. BPBD Kota Probolinggo sengaja mengumpulkan 60 peserta dari unsur dunia usaha, organisasi relawan masyarakat, akademisi, hingga media massa.

Kehadiran berbagai unsur ini, yang mewakili sinergi pentahelix, menegaskan modal utama Kota Probolinggo untuk mewujudkan kota yang lebih siap siaga menghadapi ancaman bencana. Wali Kota berharap kolaborasi ini melahirkan harmonisasi, serta menjadikan kota tanggap, tangkas, dan tangguh.

Sementara Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kota Probolinggo, Boedi Harjanto, menjelaskan bahwa kegiatan ini adalah langkah strategis untuk memperkuat pemahaman dan kesiapsiagaan masyarakat. Upaya PRB diarahkan pada peningkatan pemahaman, penguatan sinergi pentahelix, dan optimalisasi koordinasi antar pemangku kepentingan.

Boedi menegaskan, dengan kolaborasi yang lebih baik antara pemerintah daerah dan FPRB, pelaksanaan pencegahan maupun penanganan bencana dapat berlangsung lebih efektif dan efisien. Langkah ini menjadi pondasi penting untuk mewujudkan Kota Probolinggo yang tangguh bencana dan bebas banjir.

Wali Kota Aminuddin turut menyampaikan rasa syukur karena Kota Probolinggo selama ini terhindar dari bencana besar. Ia menyebut fenomena alam angin Gending sebagai anugerah yang mampu menetralisir tekanan cuaca ekstrem di wilayah tersebut, namun hal ini bukan alasan untuk lengah.

"Kita patut bersyukur, namun bukan alasan untuk lengah. Kota Probolinggo tetap berada di wilayah rawan bencana dan berpotensi terdampak cuaca ekstrem. Mitigasi harus terus kita lakukan,"tegasnya, sembari mengajak seluruh komponen masyarakat terlibat aktif dalam pencegahan.

Wali Kota juga menyinggung program "Probolinggo Bersolek" yang menjadi visi utama untuk mewujudkan Kota Probolinggo bebas banjir melalui fokus perbaikan dan optimalisasi drainase. Selain itu, pemerintah terus meningkatkan sarana prasarana, sosialisasi, dan edukasi kebencanaan, termasuk bagi dunia pendidikan.(Ko/Id)


Baca Juga

View

Post a Comment

Hi Please, Do not Spam in Comments

Lebih baru Lebih lama

Rizal Diansyah, ST

Pimpred Media Jawapes. WA: 0818306669

Countact Pengaduan