Menteri PMK Pratikno Kunjungi Lokasi Longsor di Pandanarum Kabupaten Banjarnegara


Jawapes, BANJARNEGARA - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Prof. Dr. Pratikno bersama Kepala BNPB Letjen TNI Dr. Suharyanto meninjau lokasi bencana tanah longsor di Desa Pandanarum, Kecamatan Pandanarum, hari ini Selasa (18/11/2025). 

Kunjungan ini bertujuan memastikan seluruh upaya penanganan bencana berjalan cepat, tepat demi keselamatan warga.

Peninjauan dilakukan di dua titik utama terdampak, yakni Dusun Pringamba dan Dusun Situkung, yang merupakan kawasan dengan kerusakan paling parah. Setibanya di lokasi, Menko PMK dan Kepala BNPB meninjau langsung kondisi tanah yang masih labil dan potensi pergerakan yang terus terjadi, serta menyimak paparan tim SAR gabungan mengenai perkembangan operasi pencarian, kondisi pengungsian, serta kesiapsiagaan menghadapi kemungkinan longsor susulan. 

Menko PMK Pratikno juga berdialog bupati dan Forkopimda serta menyapa warga guna memberikan empati. Dalam keterangannya di lokasi, Menko PMK Prof. Dr. Pratikno mengimbau seluruh pihak untuk tetap waspada. Dari data yang ada, masih terdapat 26 warga yang belum ditemukan. Kondisi jalan di sekitar lokasi juga menunjukkan retakan yang semakin melebar dibandingkan pagi tadi. 

“Hal ini menandakan bahwa pergerakan tanah masih berlangsung, sehingga kewaspadaan harus terus dijaga,” ucapnya.

Ia menambahkan bahwa penanganan di lapangan menghadapi tantangan besar karena medan yang tidak stabil. 

“Meski tidak mudah untuk mengerahkan alat berat di wilayah ini. Namun saat ini alat berat dari Cilacap dan Majenang sudah bergeser menuju lokasi. Kami juga mendatangkan ahli geologi untuk memastikan keamanan, terutama karena di bagian atas terdapat embung yang perlu diawasi,” ujarnya.

Pratikno menegaskan bahwa pemerintah pusat melalui Kementrian Kesehatan, Kemensos BNPB dan  Basarnas akan mendukung penuh upaya penanganan longsor Pandanarum. Tak lupa ia juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh unsur yang terlibat dalam operasi tanggap darurat. 

“Saya mengucapkan terima kasih kepada Basarnas, BNPB, TNI, Polri, pemerintah daerah, dan seluruh relawan yang telah bekerja keras sejak awal kejadian. Fokus kita sangat jelas: pertama, penyelamatan warga; dan kedua, memastikan bahwa masyarakat yang dipindahkan benar-benar terjamin kebutuhannya, mulai dari logistik, layanan kesehatan, hingga pendampingan psikologis,” tegasnya.


Tidak ada perbedaan penanganan

Sementara itu Kepala BNPB menyampaikan perlunya menjelaskan kepada masyarakat bahwa kondisi penanganan pencarian di Pandanarum berbeda dengan di Majenang. Sementara situasi di Pandanarum jauh lebih menantang karena kondisi tanah yang masih sangat labil. 

“Di Majenang medan lebih mudah, sehingga setiap hari selalu ada korban yang berhasil ditemukan. Dari total 23 korban, kini tinggal 7 yang belum ditemukan karena 16 sudah berhasil ditemukan. Sementara di lokasi ini, hingga hari kedua proses pencarian belum bisa dimulai karena faktor keamanan,” katanya. Menurutnya, tanah terus bergerak dan membahayakan tim di lapangan. 

“Hari ini kita berharap tidak turun hujan sama sekali agar kondisi bisa stabil, dan besok rencananya pencarian dilakukan dengan metode manual untuk meminimalkan risiko,” jelasnya.

Kepala BNPB menegaskan bahwa perbedaan kecepatan pencarian bukan karena perbedaan perlakuan atau keseriusan penanganan. 

“Jadi jangan dibandingkan, kenapa di Majenang cepat tetapi di sini lambat. Kondisi geografisnya sangat berbeda. Ini penting diketahui masyarakat agar tidak ada kesalahpahaman karena semuanya masih wilayah Jawa Tengah,” tegasnya.

Pada saat yang sama, pasukan kebersihan atau “pasukan orange” terpaksa ditarik mundur karena tanah di lereng kembali bergerak dan sejumlah rumah di bagian atas mulai mengeluarkan suara retakan tanda bangunan hendak roboh, sehingga dinilai tidak aman untuk melanjutkan pencarian maupun pembersihan. (Egy Wardoyo)

Baca Juga

View

Post a Comment

Hi Please, Do not Spam in Comments

Lebih baru Lebih lama

Rizal Diansyah, ST

Pimpred Media Jawapes. WA: 0818306669

Countact Pengaduan