Perayaan Batik In Motion 2025, Peringati Hari Jadi Ke-666 Kota Probolinggo


Jawapes probolinggo - Ribuan warga memadati Stadion Bayuangga, Sabtu malam, untuk menyaksikan Batik in Motion 2025 bertajuk "Gerak dalam Batik, Jelajah dalam Alam", Gelanggang olahraga terbesar di Kota Probolinggo itu berubah menjadi arena perayaan budaya yang menampilkan kreativitas serta kebanggaan terhadap warisan batik lokal.

Acara berlangsung sampai 21 September ini merupakan rangkaian peringatan Hari Jadi ke-666 Kota Probolinggo. Tamu undangan hadir dari berbagai kalangan, antara lain Ketua Dekranasda Provinsi Jawa Timur Arumi Bachsin Elistiano Dardak, Wali Kota dr. Aminuddin beserta istri, Wakil Wali Kota Ina Dwi Lestari, Ketua Dekranasda Kota Probolinggo, Ketua DPRD, jajaran Forkopimda, Pj. Sekda, pimpinan OPD, serta delegasi Dekranasda dari sejumlah daerah di Jawa Timur dan komunitas ULD Indonesia.

Pembukaan panggung menampilkan tarian Jaran Bodag yang dibawakan 100 penari Sanggar Bayu Kencana. Kemasan koreografi yang energik dilanjutkan medley tarian Nusantara oleh Sanggar Senam Elizabeth dan penampilan line dance dari ULD Indonesia yang memanaskan suasana sebelum puncak acara.

Puncak malam itu adalah sendratari kolosal yang mengangkat kisah kelahiran kembali motif Batik Kanekrembang khas Probolinggo yang memadukan unsur kembang bango. Filosofi mengenakan motif tersebut menurut penyelenggara menambah umur panjang, keberuntungan, kesetiaan, keanggunan, dan harapan.

Batik Kanekrembang dikerjakan oleh pegiat batik muda, Ananda Nico Sawiji. Proses kreatif dan estetika karya ini menjadi bukti kemampuan generasi muda menjembatani tradisi leluhur dengan pendekatan kontemporer.

Wali Kota dr. Aminuddin meresmikan peluncuran Batik Kanekrembang sebagai batik khas Kota Probolinggo 2025. Dalam acara tersebut, Wali Kota dan istri tampil mengenakan busana bermotif Kanekrembang sebagai simbol identitas baru kota. "Peluncuran ini bukan hanya tentang batik, tetapi tentang identitas dan kebanggaan kita sebagai kota yang memiliki warisan luhur. Kami ingin batik menjadi sumber kehidupan yang menyejahterakan para pengrajin, UMKM, dan pelaku industri kreatif lokal," kata Aminuddin.

Ketua Dekranasda Provinsi Jawa Timur, Arumi Bachsin Elistiano Dardak, menyatakan apresiasinya terhadap inisiatif itu. Menurut Arumi, acara tersebut tidak hanya berfungsi sebagai upaya pelestarian budaya, tetapi juga sebagai pendorong ekonomi kreatif yang mampu menjangkau generasi muda melalui pemanfaatan digitalisasi.

Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggaraan Kegiatan Kementerian Pariwisata, Vinsensius Jemadu, yang menyampaikan sambutan melalui video, menilai malam Batik in Motion sebagai momentum strategis untuk memperkuat citra pariwisata budaya Indonesia di kancah global.

Selain pementasan seni, acara menampilkan fashion show bertema batik inkubasi yang melibatkan desainer muda, pelajar, dan pegiat batik setempat. Koleksi yang dipamerkan menonjolkan kemungkinan padupadan tradisi-kanonik dengan tren masa kini.

Pemerintah Kota menegaskan tiga tujuan utama kegiatan ini: pelestarian budaya untuk dikenalkan kepada generasi muda, penguatan ekonomi kreatif agar batik menjadi sumber kesejahteraan pengrajin dan UMKM, serta pemantapan identitas Kota Probolinggo melalui batik sebagai daya tarik wisata budaya.

Acara ditutup dengan harapan bahwa kelahiran kembali Batik Kanekrembang akan menjadi pijakan bagi upaya pelestarian dan pengembangan industri kreatif lokal yang berkelanjutan.(Kof/Id)

Baca Juga

View

Post a Comment

Hi Please, Do not Spam in Comments

Lebih baru Lebih lama

Rizal Diansyah, ST

Pimpred Media Jawapes. WA: 0818306669

Countact Pengaduan