Diduga Depresi: Hasil Pemeriksaan Kematian Lansia yang Gantung Diri di Ngadisari Probolinggo



Jawapes, Probolinggo - Jawa Timur - Hasil pemeriksaan medis terhadap Ngarnin (75), lansia yang ditemukan meninggal dunia akibat gantung diri di Dusun Lemah Kuning, Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, mengungkapkan bahwa almarhum mengidap sakit hernia dan diabetes.


Kanit Reskrim Polsek Sukapura, Aipda Eko Apri Yulianto, menyampaikan bahwa hasil pemeriksaan medis menunjukkan bahwa kondisi kesehatan Ngarnin tidak terlalu baik sebelum kematiannya. "Hasil pemeriksaan medis menunjukkan bahwa almarhum mengidap sakit hernia dan diabetes," kata Aipda Eko Apri Yulianto.


Kondisi kesehatan ini mungkin menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi kondisi mental dan fisik Ngarnin. Sebelumnya, Ngarnin sempat mengeluh kepada RT setempat bahwa anak-anaknya tidak pernah menjenguknya sejak ibunya meninggal.


RT kemudian melaporkan hal ini kepada kepala desa, namun tidak ada tindakan lebih lanjut yang diambil. Kasus ini menjadi perhatian masyarakat Probolinggo dan menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana kita dapat mencegah tragedi serupa di masa depan.


Apakah ada yang salah dengan sistem keluarga kita? Apakah kita telah memperlakukan orang tua kita dengan baik? Pertanyaan-pertanyaan ini perlu dijawab untuk mencegah tragedi serupa di masa depan.


Pihak desa akan melakukan evaluasi terhadap kasus ini dan mencari solusi untuk mencegah tragedi serupa di masa depan. Dengan demikian, diharapkan masyarakat Probolinggo dapat lebih peduli terhadap orang tua yang hidup sebatang kara dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga hubungan keluarga yang baik.


Kasus ini juga menjadi perhatian bagi pemerintah setempat untuk meningkatkan pelayanan sosial bagi warga lanjut usia. Pemerintah diharapkan dapat memberikan perhatian lebih kepada warga lanjut usia yang hidup sebatang kara dan membutuhkan bantuan.


Ngarnin hidup sendiri di rumahnya setelah istrinya meninggal beberapa tahun lalu. Anak-anaknya yang sudah menikah tampaknya tidak terlalu peduli dengan keadaan ayah mereka.


"Kami sudah berusaha untuk mengunjungi beliau secara berkala, namun rupanya itu tidak cukup," kata Akbar saat dihubungi.


Kasus ini menjadi pelajaran bagi kita semua untuk lebih peduli terhadap orang tua kita dan menjaga hubungan keluarga yang baik.


Pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan terkait kasus ini dan mencari tahu penyebab pasti kematian Ngarnin.


Dengan demikian, diharapkan kasus ini dapat menjadi perhatian bagi masyarakat Probolinggo dan pemerintah setempat untuk meningkatkan pelayanan sosial bagi warga lanjut usia.


Kasus ini juga menjadi perhatian bagi keluarga-keluarga lainnya untuk lebih peduli terhadap orang tua mereka dan menjaga hubungan keluarga yang baik.


Pemerintah setempat diharapkan dapat memberikan perhatian lebih kepada warga lanjut usia yang hidup sebatang kara dan membutuhkan bantuan. (Id)

Baca Juga

Pembaca

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama