Siapa sangka, seorang gadis dengan segudang prestasi ini telah bercita-cita menjadi abdi negara sejak kecil? Jaqueline Helene Ester Angelica, atau yang akrab disapa Jhea, adalah sosok inspiratif yang tidak hanya berprestasi di akademik, tetapi juga d,i7 m.3..,cj 9bcchui3alam berbagai ajang kompetisi.
Lahir di Surabaya 19 tahun lalu, Jhea memilih untuk menempuh pendidikan di SMA berasrama dengan sistem semi-militer. Masa remaja yang penuh disiplin tidak membuatnya menyesal, justru semakin menguatkan tekadnya untuk masuk Akademi Kepolisian. Lulusan SMAN Taruna Nala Jawa Timur 2024 ini sempat mengikuti seleksi AKPOL, tetapi langkahnya terhenti di peringkat 9 seleksi daerah Jawa Timur, di mana hanya 8 taruni terbaik yang melaju ke seleksi pusat.
Namun, kegagalan itu bukan akhir. Jhea bangkit dan mencoba jalur lain, salah satunya dengan mengikuti ajang pemilihan Cak dan Ning Surabaya 2024. Awalnya ia ragu karena merasa kehilangan kelembutan sejak menjalani pendidikan semi-militer. Namun, dukungan keluarga dan pengalaman modeling sejak kecil membuatnya percaya diri. Bahkan, semasa kecil, SDK Petra 11 Surabaya memberinya beasiswa penuh untuk sekolah modeling guna mengasah bakatnya.
Tidak hanya di dunia modeling, Jhea juga aktif di berbagai bidang lain. Saat SMP, ia menjadi kapten tim basket, menjuarai tarian Yosakoi dalam lomba yang diadakan Konsulat Korea Selatan, serta mengisi waktu pandemi dengan kursus bahasa asing di Kampung Inggris.
Lulus SMP, ia berhasil diterima di SMAN Taruna Nala Jawa Timur melalui seleksi ketat tingkat nasional. Tiga tahun di sekolah ini ditempuh dengan dedikasi tinggi, hingga akhirnya ia dipercaya sebagai Wakil Komandan Batalyon SN7 selama tiga tahun berturut-turut. Sebagai satu-satunya bass drum perempuan, ia menjalani latihan fisik berat, termasuk push-up hingga ribuan kali. Ibunya bahkan sempat terkejut melihat luka di jarinya akibat latihan keras tersebut.
Jhea juga menorehkan prestasi di bidang bela diri, meraih medali emas di kejuaraan taekwondo internasional, serta memboyong medali emas di ajang World International Competition and Exhibition (WICE) di Malaysia bersama tim sekolahnya.
Kini, sang pejuang kembali membanggakan dengan meraih gelar Putri Maritim Indonesia Pariwisata 2025. Mewakili paguyuban Cak dan Ning Surabaya serta Provinsi Jawa Timur, ia bersaing dengan 55 peserta dari 34 provinsi dalam ajang yang digelar oleh TNI AL sejak 2-9 Februari 2025 di Kesatrian Marinir Hartono, Cilandak, Jakarta Selatan.
Puncak kebahagiaan pun tiba saat namanya diumumkan masuk Top 5, memastikan posisinya sebagai salah satu juara. Dengan jawaban yang lugas mengenai UNCLOS (United Nations Convention on the Law of the Sea), Jhea sukses menyabet gelar Putri Maritim Indonesia Pariwisata 2025.
Dukungan dan ucapan selamat pun mengalir deras, mulai dari keluarga, alumni SMAN Taruna Nala, hingga teman-teman paguyuban Cak dan Ning Surabaya. “Sempat kewalahan membalas semua ucapan setelah seminggu tanpa HP di karantina,” ujarnya dengan senyum bahagia.
Ketika ditanya tentang rencana pendidikannya ke depan, Jhea hanya tersenyum, “Kita lihat saja nanti, mengalir saja sesuai kehendak Tuhan.”
Semoga impianmu tercapai, Ning Jhea. Selamat dan sukses selalu. (Red)
Pembaca
Posting Komentar