Dinkes Situbondo Manfaatkan DBHCHT 2024 untuk Program Jambanisasi

Kepala Dinkes Situbondo saat dikonfirmasi awak media 

Jawapes, SITUBONDO - Dinas Kesehatan (Dinkes) Situbondo mendapatkan hibah Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) Tahun 2024. Pemanfaatannya digunakan untuk kepentingan masyarakat. Salah satunya dengan yaitu dengan melaksanakan program jambanisasi (pembangunan jamban). 


"Anggaran DBHCHT program jambanisasi senilai Rp.1,9 miliar. Untuk pembangunan 152 unit jamban se-Kabupaten Situbondo dan digunakan dalam dua kali pencairan," kata Kepala Dinkes Situbondo, dr. Sandy, Senin (14/10/2024).


Dia menjelaskan bahwa pembangunan jamban ini dilakukan oleh sekelompok swadaya masyarakat (KSM) di setiap desa. Dinkes hanya memberikan berupa uang pada KSM melalui transfer Bank Jatim. 


"Jadi pembangunannya bukan Dinkes langsung yang melaksanakan, hanya mengawasi pelaksanaan. Akan tetapi KSM yang mengerjakan," ujarnya.


Masih dr Sandy, target sampai akhir Tahun 2024 Pemerintah Kabupaten Situbondo akan membangun 485 unit jamban di  26 desa yang menjadi sasaran pembangunan jamban keluarga. Dan 23 antaranya adalah desa yang belum ODF. Seperti Desa Jatisari, Ketowan, Jetis, Widoropayung, Cura Suri, Kumbang Sari, Patemon serta Semambung.


Kemudian, Desa Sumberanyar, Dawuhan, Bletok, Mlandingan Wetan, Alasbayur, Campoan, Sumberanyar, Rajekwesi, Bugeman, Tambak Ukir, Klampokan, Kandang, Peleyan, Wonokoyo juga Gadingan.


Menurutnya, Jambanisasi menjadi salah satu faktor penting dalam memutus penyebaran penyakit di masyarakat. Karena, dengan dibangunnya jamban pada daerah terpencil yang jumlah jambannya tidak banyak, masyarakat tidak akan lagi BAB dan mandi di sungai


"Saat ini Kabupaten Situbondo sudah dideklarasikan sebagai salah satu Kabupaten ODF, dengan salah satu penilaiannya yaitu minimnya masyarakat yang melakukan aktivitas mandi, BAB, mencuci dan sejenisnya di sungai," jelasnya.



dr. Sandy juga menambahkan, meski sudah dideklarasikan sebagai kabupaten ODF, Pemkab Situbondo melalui Dinkes tetap terus mengoptimalkan pembangunan jamban keluarga untuk masyarakat.


"kita tetap mengoptimalkan pembangunan jamban sampai akses masyarakat dapat kita penuhi. Karena saat ini 1 jamban masih dipakai untuk 2-3 KK. Target kami yaitu 1 jamban 1 KK," tegasnya. (Adv)

Baca Juga

View

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama

Rizal Diansyah, ST

Pimpred Media Jawapes. WA: 0818306669

Countact Pengaduan