Unras FPB Tuntut Pimpinan BRI Berikan Sanksi Berat Oknum Pegawai Unit Tosari




Jawapes, KOTA PASURUAN  - Aksi unjuk rasa aliansi FPB (Forum Pasuruan Bersatu) menuntut supaya Pimpinan Bank BRI Kantor Cabang Pasuruan agar memberikan sanksi berat kepada oknum pegawai BRI Unit Tosari yang telah menyalah gunakan wewenang. Dan, Pimpinan BRI Kota Pasuruan agar supaya membuka blokiran milik nasabah inisial SA.



Menyikapi hasil layangan surat permohonan audensi yang sudah 2 kali namun tidak ada tanggapan dan tidak ditemui oleh Pimpinan BRI di Kota Pasuruan, hingga aliansi FPB yang tergabung dari DPP Ormas GAIB Perjuangan, LPK PN, LSM-Bara, LSM Surapati dan LSM Penjara Indonesia, menggelar aksi unjuk rasa dengan berkumpul di Pasar Ringin jl KH Ahmad Dahlan Mancilan menuju BRI Kantor Cabang Pasuruan di jl Pahlawan no 24 Pakuncen Kecamatan Panggungrejo, Kota Pasuruan, Selasa Pagi (18/7/24).



Hasil investigasi gabungan Ormas dan Lembaga yang mengatasnamakan FPB, ada 11 korban Nasabah atau Konsumen wilayah Kecamatan Tosari yang terintimidasi oleh oknum pihak pegawai Bank Unit Tosari. Bahkan dari 11 nasabah ada yang didatangi malam hari hingga pukul 23:30 malam yang mengganggu ketertiban jam istirahat Warga.


Selain itu, oknum pegawai BRI Unit Tosari ini juga diduga memalsukan tandatangan Nasabah atau Konsumennya, serta dugaan oknum pegawai ini melakukan pemblokiran terhadap SA tanpa konfirmasi ke pihak Nasabah terlebih dahulu.


Saiful ketua LSM-bara Dalam orasinya di depan Bank BRI Kantor Cabang Pasuruan mengungkapkan bahwa dugaan banyaknya persekongkolan oknum pegawai BRI dan BRI Unit Tosari merupakan sarang rekening siluman. "Banyak oknum-oknum pegawai BRI yang bersekongkol, BRI merupakan sarang siluman dengan tiba-tiba memblokir rekening Nasabah, kami menuntut buka nomor rekeningnya," Teriak Saiful.


Hal ini juga dilontarkan dengan lantang oleh Encuz selaku ketua LSM Surapati yang mengungkapkan bahwa BRI Unit Tosari diduga sarang rentenir (Lintah Darat) dimana tiba-tiba ada nasabah yang mempunyai tunggakan sebesar 900 juta. "BRI sarang rentenir, tiba-tiba ada tagihan 900 Milyar hitungan laba sebesar itu berasal darimana !," Lantangnya.


Saiful Songot ketua LSM Penjara juga mengatakan bahwa diwilayah BRI Cabang Tutur juga terjadi banyaknya nasabah yang bertandatangan dikertas kosong, meminta pihak Kepolisian menuntut tuntas. "Cabang Tutur banyak oknum Pegawai BRI yang bermain dengan bertandatangan dikertas kosong, kami meminta pihak Kepolisian mengusut tuntas oknum-oknum Pegawai BRI," cetusnya.


Dengan segala permasalahan ini Aliansi FPB meminta untuk bertindak tegas dan keprofesionalan dari Pimpinan BRI KC Pasuruan dikarenakan BRI sebagai perusahaan BUMN yang memiliki peran sebagai agent value creator dan agent of development. Jika tak mampu bekerja, aliansi FPB menuntut mundur pemimpin BRI Kantor Cabang Pasuruan. ( Djie/Chu )

Baca Juga

Pembaca

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama