Sepuluh Ribu Lengger Bicara, Pecatatan Rekor MURI

Tampilan 10.000 Lengger bicara di GOR Satria Purwokerto 

Jawapes, BANYUMAS - Ribuan orang beragam usia dan jenis kelamin tampil sebagai Penari Lengger pada Banyumas 10.000 Lengger Berbicara, Sabtu sore (22/06/2024) yang digelar di GOR Satria Purwokerto. Acara ini merupakan pencatatan rekor MURI dengan target sebanyak 10 ribu lengger yang menari bersama dalam tajuk Banyumas 10 Ribu Lengger Bicara.


Penggagas acara sekaligus Maestro Lengger Lanang dari Yayasan Rumah Lengger Banyumas, Riyanto mengatakan, bahwa dirinya bersama dengan Lengger Banyumas yang tersisa, berkolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten Banyumas untuk melestarikan lengger. Sebab penari lengger yang ada saat ini mulai berkurang akibat meninggal dunia. Selain itu penerus lengger masih minim sehingga dikhawatirkan akan punah. 

Dengan Banyumas 10 Ribu Lengger Bicara yang melibatkan berbagai Sanggar Tari, Pelajar, Mahasiswa, Aparatur Sipil Negara hingga masyarakat umum diharapkan masyarakat Banyumas bisa mengenal dan mau menjadi lengger seperti pada era 60 sampai 90 an masa keemasan lengger di Banyumas.


"Jadi, tujuannya adalah masyarakat mengenal lengger dan kemudian mau menjadi lengger, sehingga lengger di Banyumas tetap lestari tidak seperti saat ini, dimana lengger semakin berkurang," katanya.


Sementara itu PJ Bupati Banyumas Hanung Cahyo Saputro mengatakan, pagelaran lengger ini secara kolosal akan dilaksanakan setiap tahun sebagai event budaya dan sekaligus jadi daya tarik wisata.


"Selain melestarikan budaya Banyumas, event ini juga menjadi daya tarik wisata. Alhamdulillah ini bisa diselenggarakan tidak hanya Pemerintah Banyumas, namun juga seluruh masyarakat," ungkapnya.


Tidak hanya masyarakat Banyumas yang mengikuti Banyumas 10 Ribu Lengger Bicara, diatas panggung juga terlihat Maestro Tari Indonesia Didik Nini Towo, Pj Bupati Hanung Cahyo Saputro, Ketua DPRD Kabupaten Banyumas dr Budhi Setiawan, Komandan Kodim 0701 Banyumas, Ny. Erna Husein dan undangan VVIP lain yang ikut menari bersama.


Untuk peserta juga ada yang berasal dari wilayah Indonesia lainya, seperti Mahasiswa Universitas Hasanudin Makasar bernama Ayu, ikut menari layaknya lengger. 

Mahasiswa Universitas Hasanuddin Makassar Ayu mengatakan, tarian lengger cukup mudah untuk dipelajari. Selain itu gerakannya gemulai dan indah sehingga menyukai budaya Banyumas ini.


"Saya kebetulan lagi di Purwokerto sedang mengikuti pertukaran Mahasiswa, dan tertarik ikut menari lengger. Ternyata asik juga," kata Ayu yang memakai pakaian khas Sulawesi Selatan.(Cpt)

Baca Juga

Pembaca

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama