Pemilik Cafe Mak Nik Diduga Tidak Memperjual Belikan Miras

Awak media saat mengkonfirmasi pemilik cafe

Jawapes, PASURUAN - Adanya dugaan penjualan miras yang sempat dirazia oleh pihak kepolisian di salah satu cafe, yakni cafe Mak Nik dibantah oleh pemiliknya langsung dan memberikan klarifikasi, Senin (18/6/2024).


Diketahui, dari pihak kepolisian waktu itu sempat mendapati informasi diduga adanya penjualan minuman keras yang secara bebas di cafe Mak Nik. Sehingga langsung dilakukan razia ditempat tersebut dan pihak Polisi mengamankan sejumlah miras.


Saat dikonfirmasi oleh beberapa awak media, Koko pemilik cafe membantah dan mengatakan, bahwa minuman keras yang berada di cafe tersebut tidak untuk diperjual belikan bebas.


"Waktu itu, sempat dalam pemberitaan dibeberapa media mengatakan bahwa cafe saya memperjual-belikan minuman keras secara bebas, sehingga pihak kepolisian langsung merazia cafe kami," ujarnya.


"Cafe saya, tidak menjual minuman keras, itu tidak benar. Memang ada tapi tidak banyak, hanya untuk pribadi. Saya tidak memperjual belikan bebas," lanjutnya.


Dalam hal ini, pemilik cafe, Koko menjelaskan, jika memang melakukan razia terkait minuman keras yang diperjual belikan, seharusnya dilakukan dengan tegas dan secara adil, menyeluruh jangan sampai adanya tebang pilih.


"Disini saya merasa terzdolimi, kenapa hanya cafe Mak Nik saja yang harus dilakukan razia, padahal tidak memperjual belikan minuman keras. Sedangkan di tempat-tempat lainnya, yang juga adanya jual beli minuman keras secara bebas tidak dilakukan razia," tegasnya.


"Saya berharap dan minta kepada aparat penegak hukum, harus bertindak tegas dan adil jangan sampai ada tebang pilih. Bukan hanya tempat saya saja yang dilakukan razia, melainkan juga tempat-tempat lain, yang dimana adanya jual beli minuman keras terutama dijual dengan secara bebas," pungkasnya. 


Lebih lanjut, pemilik cafe Koko juga menambahkan, bahwa dalam usahanya tersebut, ia telah memiliki surat izin dari Provinsi Jawa-Timur.


Menurut dari salah satu owner cafe, Nonik menjelaskan, mereka hanya menyediakan minuman dan makanan yang selayaknya saja seperti cafe-cafe biasa yang dijual, bahkan ada daftar menu harganya. (Bakir)

Baca Juga

Pembaca

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama