![]() |
Lokasi bangunan Pertades Munung |
Jawapes, NGANJUK - Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang permodalan dari beberapa sumber salah satunya dari keuangan desa dan sebagai penguat perkonomian desa untuk meningkatkan sumber pendapatan asli desa.
Tapi apa yang dialami BUMDes Munung, Kecamatan Jatikalen, Kabupaten Nganjuk akibat dari ulah Kades, dimana permodalan BUMDes tahun 2021 ± Rp350 juta untuk usaha Pertades diduga mangkrak dan anggaran lenyap hingga tahun 2024 tidak terealisasi.
Pada Senin (10/6/2024) awak media Jawapes mendatangi kediaman Ketua BUMDes (Kasir). Dia menceritakan terkait Pertades dan membenarkan soal permodalan BUMDes untuk itu dan gagasan serta ide dari Kepala Desa.
“Pada waktu saya diundang dirumah makan Mapan Kertosono untuk sosialisasi, disana sudah ada Kades dan Gatut serta pihak PT dengan beberapa desa. Setelah itu dipaparkan program Pertades dengan anggaran Rp500 juta secara bertahap dan surat perjanjian dibuat oleh pihak ketiga (PT. MTI). Itu pun sampai sekarang saya tidak pernah tahu soal anggaran itu karena yang transaksi langsung Kades dengan pihak tiga lewat transfer,” jawabnya.
Ia menambahkan, karena pengerjaan Pertades mangkrak, saya menanyakan ke Kades dan dijawab 'dulu ngomongnya enak, sekarang kok seperti ini, tapi tetap saya urus itu jawaban Kadesnya. "Saya mau tanya terlalu banyak juga gak enak, soal surat perjanjian semua saya serahkan ke Dewi Ratnasari bendahara BUMDes,” jelas Kasir.
Disela perbincangan, Kasir memberi penjelasan kalau Kades juga menganggarkan permodalan BUMDes sebesar Rp20 juta untuk pembelian kambing sejumlah ± 20 ekor dan yang membelikan serta memelihara kambing juga Kades.
"Beberapa bulan dipelihara Kades, laporan ke saya kalau kambingnya banyak yang mati tinggal 8 ekor. Kades bilang akan mengganti modalnya Rp20 juta, tapi sampai sekarang dokumentasi foto kambing yang mati tidak ada serta pengembalian modal Rp20 juta pun dikembalikan apa tidak, saya juga tidak tahu karena tidak ada laporan,” tambahnya.
Pada Selasa (12/6/2024), saat awak media menemui bendahara BUMDes (Dewi) di kediamannya, mengatakan, kalau soal Pertades sampean (anda) tanya langsung ke Kades lebih jelas. "Setahu saya yang menyerahkan uang ke pihak ketiga Kades sama Ketua BUMDes, sedangkan untuk anggaran lainnya, saya tidak mau jawab kalau tidak lihat bukunya, takut salah menjawab,” jelasnya.
Saat dikonfirmasi lewat WhatsApp, Kepala Desa Munung (Darmanto) menjawab, kalau soal Pertades langsung saja ke Polres karena sudah ditangani Polres. "Saya sudah memberikan keterangan dan juga bukti-bukti,” singkatnya.
Terkait hal ini, ormas GMPI Moh Ikwan angkat bicara menekan kepada pihak dinas terkait serta aparat penegak hukum untuk melakukan audit serta pemeriksaan terhadap Pemdes Munung. “APH harus turun terkait hal ini agar mengetahui kemana muara uang negara hilang,” tegasnya. (Tri)
Pembaca
Posting Komentar