Jawapes Gresik - Kali kedua kunjungan kerja profesional media Cetak & Online Jawapes (Jaringan Warga Peduli Sosial) ke lembaga pendidikan dasar Unit Pelaksana Teknis (UPT) Sekolah Dasar (SD) Negeri 140 Tenggor kecamatan Balong Panggang, Gresik.
Berikut ulasan hasil dari komunikasi dua arah dikemas dalam wawancara singkat bersama Kepala Sekolah (Kasek) UPT SD Negeri 140 Tenggor namun padat penuh makna, tak lupa permohonan maaf penulis ucapkan diawal-awal narasi kalimat dalam penyusunan artikel berita.
Mengangkat tema lebih fenomenal atau tepat dibilang dengan progres program kegiatan atau kebijakan penyelenggara pemerintah daerah kabupaten Gresik khususnya, ialah program pembangunan Sarana dan Prasarana (Sapras) sekolah dasar yang bersumber dana anggaran dari Jasmas (Jaring Aspirasi Masyarakat) melalui para anggota legislatif DPRDnya.
Bagi awak media adalah progres kegiatan atau program kebijakan yang sangat berarti tentunya bagi para penyelenggara pendidikan, mengingat selama ini Jasmas hanya diperuntukkan pada pembangunan insfrastruk desa, kini telah merambah rana dunia pendidikan.
Alhasil, progres kegiatan atau program kebijakan yang dipandegani oleh pemerintah daerah kabupaten Gresik melalui legislatornya, menjadi tema dan sekaligus misi khusus bagi awak media saat berkunjung kelembaga-lembaga penyelenggara pendidikan dasar negeri.
Mensosialisasikan atau mengemukakan gagasan prihal terpenuhinya Sapras sekolah yang tidak hanya mengandalkan sumber anggaran dana dari eksekutif pemerintah saja, melainkan dari pihak ketiga, mengingat APBN dan/atau APBD Daerah/Provinsi yaitu telah berhasil mengkonstruksi opini publik dengan kesan molor atau melempem.
Antusias ?, tidak sepenuhnya dirasa oleh awak media dari para penyelenggara pendidikan saat melangsungkan percakapan, khususnya dengan para Kasek, bahkan ada kekawatiran jika nantinya progres program pembangunan Sapras sekolah melalui Jasmas akan berkonsekwensi yang bertentangan dengan perundangan ASN.
Sangat riskan tentunya bagi kita PNS (Pegawai Negeri Sipil) atau istilah kekiniannya menjadi ASN (Aparatur Sipil Negara) dengan konsekuensi paling tidak seperti yang pada umumnya atau bukan rahasia lagi, mengingat narasumber adalah juga seorang ketua BPD (Badan Permusyawaratan Desa) yaitu turut membantu memperoleh tambahan jumlah suara pemilih, ungkapnya.
Lain cerita dengan temuan dilapangan oleh awak media beberapa waktu lalu atau pertengahan bulan Rhamadan di wilayah kecamatan paling kulon kabupaten Gresik, tepatnya di UPT SD Negeri 140 Tenggor, Balong Panggang, langsung bertemu dengan Kasek diruangannya, tentunya setelah izin kebeberapa karyawan sekolah yang terlintasi.
Pada pointnya, percakapan yang tidak begitu lama dengan Kasek UPT SD Negeri 140 Tenggor adalah keterangan sekaligus penjelasan tentang terdapat tumpukan paving yang berada diarae lahan sekolah menandakan akan adanya kegiatan pembangunan Sapras sekolah. Perasaan senang gembira menyelimuti awak media, mengingat awal kunjungan terdapat air dilapangan sekolah yang nampaknya sudah agak lama tergenang artinya lapangan sekolah tidak dapat difungsikan sebagai mana mestinya, miris.
Pengajuan bantuan lewat proposal tahun kemarin, 120 meter luas lahan sekolah yang akan dipavingisasi, tidak menahu tentang pengadaan dan pengerjaannya, diusulkan dan/atau dikerjakan oleh Ketua/Anggota BPD Desa setempat, dan sumber bantuan adalah Jasmas dari Bpk. Anton anggota DPRD kabupaten Gresik dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), adalah spontan uraian penjelasan dari Kasek UPT SD Negeri 140 Tenggor, Balong Panggang kepada awak media Jawapes.
Disinggung kenapa tidak terlintas kesan suka atau senang atas bantuan tersebut, sambil memberi kode maskernya tidak dilepas bahwa dirinya sedang kurang sehat, dan terlebih bendahara sekolah juga tidak ada ditempat, jadi tidak dapat mengkondisikan tamu seperti awal bersua dengan tanpa terlontar sepatah kata selain ucapan salam.bersambung.(Sub)
Pembaca
إرسال تعليق