Penampilan siswa siswi dengan tarian Dawet Ayu Banjrarnegara di Hari Jadi Banjarnegara.
Dalam kemeriahannya juga ada penyajian para siswa siswi Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah untuk menampilkan tarian-tarian budaya khas lokal, kurang lebih ada seribu penari dengan lantunan lagu Dawet Ayu Banjrarnegara yang dipertunjukkan di Alun-alun.
Selain itu, pihak penyelenggara juga menggelar On the Stage bertajuk sumringah, promosi pameran produk UMKM dan masih banyak hal lainnya yang menarik.
Kepala Dinas Pariwisata dan Budaya (Disparbud) Banjarnegara, Tursiman menyampaikan, pelaksanaan dalam peringatan Hari Jadi Kabupaten Banjarnegara ini mengandung berbagai aspek di dalamnya dilihat dari perspektif pariwisata.
"Yang namanya pariwisata tidak hanya bersifat benda atau alam, tapi kita juga punya budaya di Banjarnegara. Ada kirab dan sebagainya, cuma kita muve kan obyek wisata dan sebagainya. Dalam prosesnya, obyek pariwisata menjadi menarik untuk masyarakat di luar Banjarnegara agar bisa hadir. Dari solo juga banyak yang melaporkan dengan suasana yang di suguhkan," tuturnya kepada awak media.
Tursiman menambahkan, bahwa moment Hari Jadi Banjarnegara yang dari tahun ke tahun selalu ada progres dan inovasinya juga semakin berkreasi dalam penyajiannya. Akan bisa menambah nilai jual untuk sektor pariwisata di Banjarnegara.
"Kami mencoba membuat sarana wisata budaya, selanjutnya dari kegiatan Hari Jadi Banjarnegara yang ke- 543 ini juga mempunyai nilai filoshofi. Nilai filoshofinya adalah Banjarnegara punya leluhur, punya satria atau tokoh yang menjadi panutan masyarakat Banjarnegara. Seperti tadi ada Adipati Mangun Yudho yang kita gambarkan seperti heroik sebagai pahlawan," pungkasnya.(Baskoro)
Pembaca
Posting Komentar