 |
Jawapes, SITUBONDO - Dalam upaya melawan insecuritas, Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3APPKB) Kabupaten Situbondo mengadakan seminar dengan melibatkan peran anak muda Gen-z, di Pendopo Aryo, Kamis (30/11/2023).
Dalam sambutannya, Wakil Bupati Situbondo Hj. Khoirani menyampaikan, insecure menjadi istilah yang kerap terdengar di kalangan anak muda seperti milenial dan Gen-z. Insecure sendiri merupakan hal yang normal, tetapi jika berlebihan tidak baik untuk kesehatan mental. Adapun ciri-ciri orang yang mengalami insecure yaitu merasa rendah diri, mengalami rasa cemas berlebihan dan perfeksionis. Dengan menerima kekurangan yang ada dan tidak menyalahkan diri sendiri ketika mengalami kegagalan adalah bentuk dalam mengatasi insecure.
"Ini adalah bentuk mencintai diri sendiri yang dapat meningkatkan securitas seseorang serta mengurangi gangguan mental seperti stres dan depresi. Insecure akan sangat membahayakan bagi generasi penerus bangsa. Maka kita perlu memberikan gambaran dan solusi agar anak-anak paham tentang insecure. Kemudian, insecure sebenarnya dapat dikendalikan namun perlu teknik dan cara yang tepat agar bisa terkendali," jelasnya.
Dikonfirmasi awak media usai acara, Kepala DP3APPKB Situbondo, H. Imam Darmaji mengatakan, di kalangan Gen-z terkadang ada keraguan untuk mencapai tujuannya di masa depan, artinya mereka ada rasa ketidakpercayaan diri dan cemas ketika menghadapi kehidupannya pada masa mendatang. Oleh karena itu Gen-z sebagai generasi muda calon pemimpin harus diberi keyakinan apa yang dimilikinya, baik itu dengan kelebihan ataupun kekurangannya harus mampu menghadapi masa depannya.
"Jadi perlu ada sebuah penguatan dari segi mental dan kepribadian dengan berbagai cara. Misalnya kita memberikan penyuluhan ke sekolah-sekolah dan meyakinkan bahwa mereka mempunyai kemampuan yang bisa dilakukan untuk mencapai masa generasinya," ujarnya. (Fit/Fin)
Pembaca
Posting Komentar