Wakil Ketua DPRD Provinsi Jateng, Fery Wawan Cahyono Uri-uri Kesenian Tradisional Lokal di Kecamatan Susukan.
Pembaca
Jawapes, Banjarnegara - Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa Tengah Fraksi Golkar Fery Wawan Cahyono SPI., M.Si didampingi Bacaleg Fraksi Golkar Dapil III Eko Wahyu Nugroho SE dari Gumelem Wetan, Kades Damarsari Sukirman, Kades Penarusan Kulon Mohamad Safi'i, Kades Panarusan Wetan Yono, Kades Kedawung Joko menggelar pertunjukan kesenian tradisional Ebeg atau Kuda Lumping, Selasa (13/06/2023) Pukul 15.30 Wib.
Group kesenian yang di tampilkan yaitu Group Sri Manunggal Sejati, Pimpinan Dingun yang merupakan warga setempat. Sedangkan untuk pengamanan dan keamanan kegiatan, melibatkan dari anggota Polsek Susukan Polres Banyumas.
Dalam sambutannya, Fery Wawan Cahyono SPI., M.Si Fraksi Golkar selaku Wakil Ketua DPRD Provinsi Jateng menyampaikan, khususnya untuk masyarakat Kecamatan Susukan Kabupaten Banjarnegara untuk selalu menanamkan rasa ke gotong royongan.
"Terima kasih kepada masyarakat Kecamatan Susukan dan diharapkan rasa kegotongroyongan selalu ditanamkan dalam diri sebagai warisan nenek moyang kita," ucapnya.
Fery Wawan Cahyono mengingatkan, bahwa aat ini, budaya kesenian tradisional sepatutnya harus kita lestarikan atau di uri-uri sebagai budaya lokal, budaya kita, imbuhnya.
Pada kegiatan ini, Ketua Group Kesenian Kuda Lumping Sri Manunggal Sejati, Dingun mengatakan, kita sebagai seniman dan juga sangat peduli dengan orang yang solid dengan dunia seni tradisional, siapa yang peduli khususnya di Kecamatan Susukan, itulah yang diperjuangkan untuk masa depan.
"Selalu solid dan berjuang untuk kesenian tradisional," katanya.
Kegiatan kesenian Kuda Lumping ini selalu di perjuangkan atau diselenggarakan karena ini juga bisa mengumpulkan masyarakat supaya kita guyup rukun, disini tidak ada sengketa dalam satu paguyuban. Berarti untuk mempersatukan orang atau masyarakat dalam nguri-uri budaya kita, imbuhnya.
Dingun juga mengungkapkan, berdirinya Group Kesenian kami ini sudah satu tahun. Kita tampil lagi besok kalau ada ruwat bumi dan Insya Allah, Bulan depan pelaksanaannya.
Sementara salah satu pegiat Ebeg/Kuda Lumping asal Kabupaten Cilacap yang saat menghadiri pertunjukan, Taniyah mengapresiasi dan juga menginginkan Ebeg adalah Seni Budaya dan bukan jualan ndem ndeman (Trans) saat perform tapi kreasi dan musikalitas semakin ada kemajuan.
"Sangat luar biasa, budayanya, penontonya juga pasedulurannya di mana-mana. Itulah yang paling di sukai. Harapanya, Seni tradisional akan lebih maju lagi dan jangan asal mendem, harus ada paguyuban yang menampungnya," tutur Taniyah kepada awak media yang juga memiliki Group Kesenian sendiri termotivasi untuk datang diacara ini.(Baskoro)
Pembaca
Posting Komentar