Jawapes Surabaya - Semua orang tahu siapa sebenarnya Bung Karno, selain sebagai pejuang dan pahlawan nasional, Bung Karno adalah proklamator kemerdekaan RI dan sekaligus menjadi presiden pertama.
Sepak terjang Bung Karno dalam banyak catatan sejarah menorehkan sebuah keberanian dan keberpihakan, terutama kepada kaum marhaen. Dalam sejarah penyusunan naskah Undang Undang Dasar dan Pancasila, Bung Karno terlihat sebagai negarawan dan mengedepankan musyawarah mufakat. Nama besar Bung Karno menjadi jaminan persatuan Indonesia.
Bulan Juni diakui oleh PDIP sebagai bulan Bung Karno, bulan dimana seluruh kader PDIP diharapkan mampu meneladani sikap Bung Karno. Namun sayangnya, pada peringatan tersebut, Minggu, 25 Juni 2023, dinodai dengan orasi Butet Kartarejasa yang justru jauh dari semangat Bung Karno yang mengedepankan persatuan dan menghargai perbedaan. Hanya karena berbeda pilihan dalam calon presiden, Butet menebar sampah fitnah dan kebencian.
Akibatnya, PDIP yang jelas jelas mengusung nama demokrasi, saat itu kehilangan jati dirinya, jati diri sebagai partai yang mengusung nilai nilai demokrasi yang menghargai perbedaan dan mengedepankan persatuan. Padahal dalam arena yang sama, Pidato - pidato yang lain adalah pidato pidato yang berisi semangat dan berjuang.
Pidato Butet yang dikemas seolah - olah budayawan, tak lebih sebagai pidato yang berisi sampah demokrasi, yang tak layak disampaikan di hadapan publik. Pidato itu justru menegaskan siapa Butet sebenarnya. Kasian Butet di usianya yang senja dan mendekati tanah, seharusnya lebih bijak, menebar persatuan dan kasih sayang, namun sayangnya jiwanya dipenuhi amarah dan kebencian. Semoga Butet diberi hidayah menjadi manusia baik dan husnul khotimah dalam menjalani hidupnya.
Surabaya, 29 Juni 2023
Isa Ansori
Kolumnis dan Akademisi
(CSan).
Pembaca
Posting Komentar