Gegara Berani Melaporkan Indikasi Korupsi Bupati Sampang, Lasbandra Membuat Panik LSM Lokal


          Foto/ Sekjen DPP LSM LASBANDRA 



Jawapes Surabaya - Pemberitaan Bupati Sampang dilaporkan ke KPK oleh Organisasi Masyarakat (Ormas) Lasbandra karena diduga melakukan korupsi, membuat sejumlah Ormas lokal Sampang ikut panas dingin bahkan menjadi panik dan geram hingga berujung pelaporan ke Mapolres setempat dengan berbagai alasan tidak masuk diakal.


Padahal, keberadaan Ormas maupun Media tidak lain mempunyai tugas pokok dan fungsi (Tupoksi) sebagai fungsi kontrol dari berbagai kebijakan yang dikeluarkan para pejabat publik negara agar tidak terjadi tindakan korupsi berjamaah dalam menjalankan roda pemerintahan guna meningkatkan lajunya perekonomian dan  pembangunan.

 

"Ormas dan media harus kompak jangan saling lapor atau gampang diadu domba, kita harus bersama

membangun Madura. Juga mengontrol pejabat supaya tidak menyalahgunakan kekuasaannya, jangan sampai salah arah seperti ingin menjadi bemper dan tameng penguasa," ujar H Wawan, selaku pimpinan redaksi salah satu media online  yang berdomisili di Kota Pahlawan Surabaya.



H Wawan menilai, dengan adanya laporan ke polisi yang diarahkan kepada anggota Lasbandra justru tidak akan menyurutkan langkahnya yang dianggap menjadi ancaman di Kabupaten Sampang Madura.


"Sampai saat ini dia (Lasbandra - red)  masih berani bersuara lantang melakukan kontrol terhadap Pemerintahan Sampang yang berslogan Hebat Bermartabat di bawah komando Bupati H Slamet Junaidi," ungkapnya. 


Menanggapi hal ini Ketua Umum LSM Jawa Corruption Watch (JCW), Rizal Diansyah Soesanto, ST menyampaikan sebagai masyarakat berintegritas, sadar akan bahaya korupsi, dan membentuk lingkungan antikorupsi untuk masa depan Indonesia yang lebih baik. 


"Sayangnya, banyak masyarakat yang tidak menyadari bahwa kontribusi mereka sangat krusial untuk memberantas korupsi. Padahal, sekecil apapun kontribusi tersebut akan sangat berarti bagi upaya pemberantasan korupsi di Indonesia," tegas Rizal.


Sementara Sekjen Lasbandra, Rifai mengatakan akan tetap 

menghadapi semua ancaman yang diarahkan kepada dirinya. 

terlebih ancaman pembunuhan karena dianggap masih berani bersuara lantang terhadap Pemkab Sampang.


"Belum tau pasti adanya laporan dirinya ke Mapolres Sampang, hanya membaca di media, kalau ancaman pembunuhan dari orang tidak dikenal itu benar adanya dan hal seperti itu sudah biasa terjadi apabila berani menyoroti kinerja penguasa. Sudahlah masih banyak urusan yang lebih penting dari itu," santainya dengan senyum ceria. Sabtu, (4/3/2023).


Saat dikonfirmasi Bupati Sampang Slamet Junaidi melalui pesan WhatsApp pribadinya terkait adanya info dirinya dilaporkan ke KPK memilih bungkam. (Tim)


Pembaca

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama