Pemdes Lengkong Galakkan Budidaya Ikan Air Tawar

www.jawapes. or. Id Berita Indonesia
Peserta pembudidaya ikan air tawar mengikuti pelatihan di tambak Mino Makmur

 

Jawapes, PONOROGO - Ketidak-seimbangan antara pembangunan infrastruktur dan sumber daya manusia (SDM) sering terjadi di setiap desa. Hal ini terjadi karena pembangunan sumber daya manusia (SDM) seringkali dipandang sebelah mata oleh sebagian orang. Padahal jika dipahami lebih dalam, kekayaan sumber daya alam yang ada di desa sangat potensi untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat desa dari segala aspek. Baik dari segi ketahanan ekonomi, sosial maupun ekologi. Oleh karena itu, perlu adanya peningkatan SDM agar mampu melakukan program pemberdayaan masyarakat untuk menghadapi persaingan diera global. 


Dengan pemberdayaan masyarakat yang kuat sudah pasti secara otomatis masyarakat yang tinggal di pedesaan mampu memperbaiki kehidupan lebih mandiri dan sejahtera.


Hal tersebut juga dilakukan oleh Pemerintah Desa Lengkong, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, dalam upaya untuk melaksanakan program ketahanan pangan dan peningkatan ekonomi masyarakatnya. Yaitu mengalokasikan Dana Desa (DD) untuk kegiatan program tersebut.


Kepala Desa Lengkong, Maryono mengatakan, pelaksanaan program ketahanan pangan didesanya adalah proses panjang setelah melalui berbagai kajian dan musyawarah.


"Untuk melaksanakan program ini, didesa kami berdasarkan implementasi dari hasil keputusan musyawarah desa (Musdes) yang sudah dilaksanakan sebelumnya melibatkan seluruh stakeholder yang ada," ujarnya.


Lebih lanjut Kades Lengkong mengatakan, hal ini dimaksudkan agar setiap program yang dilaksanakan, termasuk dalam ketahanan pangan ini dapat berkelanjutan dan untuk menanamkan rasa tanggung-jawab kolektif, sehingga program ini dapat menjadi embrio kelompok masyarakat yang sadar dan tangguh dalam bidangnya.


Disampaikan juga oleh Kepala Desa Lengkong, bahwa program ketahanan pangan didesanya dibagi menjadi dua, yaitu sektor hewani dan sektor nabati. Sesuai dalam amanat Perpres 104/2001, pihaknya membagi dalam sektor hewani dan nabati. Untuk hewani difokuskan pada budidaya ikan air tawar, sedangkan nabati fokus pada bidang pertanian.


"Kemarin Sabtu, (05/11/2022), kami mengikuti pelatihan budidaya ikan air tawar di "Mino Makmur" yang berada di Bantul Jogjakarta dan bekerja-sama dengan Indah Gemilang Manunggal Tour (IGM Tour)," jelasnya.


Setelah diadakannya pelatihan budidaya ikan air tawar, Maryono berharap masyarakat betul-betul serius menerapkan tambahan ilmu dari pelatihan tersebut.(Gst)


Pembaca

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama