Tingkatkan Kualitas Kesehatan Masyarakat, Dinkes Sosialisasikan Pembangunanan Jamban Keluarga

Wabup Situbondo memberikan sambutan dan membuka acara sosialisasi pembangunan jamban keluarga 

 

Jawapes, SITUBONDO - Untuk meningkatkan akses sanitasi dasar, Pemkab Situbondo melalui Dinas Kesehatan adakan Sosialisasi Tingkat Kabupaten Pembangunan Jamban Keluarga dari Anggaran DBHCHT tahun 2022, bertempat di Ruang Big Hall Dinkes setempat, Kamis (14/7/2022).


Dalam sambutannya, Wabup Situbondo Situbondo, Hj. Khoirani, S.Pd., MH., menyampaikan program pembangunan jamban keluarga ini diharapkan bisa merata dan tidak hanya tiga kecamatan. Perilaku buang air besar sembarangan (BABS) dapat berdampak buruk terhadap kesehatan masyarakat, sehingga perlu adanya penyediaan sanitasi yang baik.


"Saya berharap masyarakat Situbondo selalu menerapkan pola hidup sehat, salah satunya dengan tidak melakukan BABS. Program pembangunan jamban ini merupakan salah satu upaya penurunan angka stunting," ungkapnya.


Kepala Dinas Kesehatan Situbondo Dwi H Susilo, S.KM., M.Kes., menjelaskan Sesuai Instruksi Gubernur Jawa Timur Nomor 658/34834/023.3/2021 tentang upaya percepatan 0 persen perilaku buang air besar di sembarang tempat, maka Kabupaten Situbondo pada tahun 2024 wajib ODF (Open Defication Free). Untuk mendukung program tersebut. Dinkes Situbondo melaksanakan pembuatan jamban keluarga dengan menggunakan anggaran DBHCHT (Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau). Pelakanaan jambanisasi ini akan direalisasikan pada tiga kecamatan wilayah Kabupaten Situbondo, yaitu Kecamatan Sumber Malang, Suboh dan Kecamatan Arjasa. Kemudian, sasaran pembangunannya ada di 14 desa, yakni Desa Baderan, Tlogosari, Sumber argo, Kalirejo, Buduan, Gunung Malang, Gunung Putri, Ketah, Arjasa, Lamongan, Kedungdowo, Bayeman, Ketowan, dan Desa Jatisari.


"Tujuan pembangunan jamban keluarga adalah untuk tercapainya Kabupaten Situbondo ODF tahun 2024. Kedua, meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat Situbondo melalui perluasan akses jamban untuk mengurangi kebiasaan masyarakat buang air besar sembarangan (BABS). Kemudian yang terakhir mendorong percepatan penurunan stunting," jelasnya.


Pantauan awak media, acara tersebut turut dihadiri dari perwakilan pihak Polres dan Kejaksaan Negeri Situbondo sebagai narasumber. Kemudian pesertanya diikuti oleh tiga orang Camat, Kepala Puskesmas, Ketua Kelompok Swadaya Masyarakat, Tenaga fasilitator lapangan (TFL) dan 14 kepala desa. (Fit/Fno)


Pembaca

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama