Edy Supriyono Pemerhati Pendidikan Soroti Mahalnya Biaya Seragam Sekolah

Edy Supriyono Pemerhati Pendidikan Situbondo

 

Jawapes, SITUBONDO - Pemerhati Pendidikan Edy Supriyono mengungkapkan rasa prihatinnya, saat memasuki tahun ajaran baru ada beberapa sekolah favorit di Situbondo yang menjadi impian masyarakat khususnya daerah perkotaan, diduga berbisnis menjual seragam sekolah kepada orang tua murid baru dengan harga mahal. Fenomena tersebut bukan hal baru karena kerap terjadi setiap memasuki tahun ajaran baru. Agar kejadian tersebut tidak terulang kembali, seharusnya Dinas Pendidikan di kabupaten ataupun provinsi bisa memberikan rambu-rambu secara tegas kepada sekolah, baik dari tingkat SD sampai SMA sederajat. Dengan memberikan kebebasan kepada orang tua murid baru dalam membeli seragam sekolah untuk anaknya.


"Pihak sekolah sudah mengambil untung dari hasil menjual seragam yang masih berupa kain. Akhirnya wali murid baru mengeluarkan biaya dua kali, yaitu beli kain seragam dan biaya jahit. Padahal biaya untuk membeli kain seandainya dibebaskan bisa dibuat beli satu setel baju seragam yang siap pakai di toko atau pasar umum. Walaupun dari segi kualitas rendah, tapi tidak masalah bagi masyarakat yang mengalami kesulitan ekonomi," ungkapnya, saat dikonfirmasi oleh awak media, Senin (18/7/2022).


Lebih lanjut, Edy Supriyono pria yang juga menjabat sebagai Ketua PWI Situbondo mengatakan, persoalan pembelian baju seragam intinya jangan sampai memberatkan wali murid yang taraf ekonominya menengah ke bawah. Bagi masyarakat yang ekonominya kurang mampu terkadang harus mencari pinjaman uang untuk membeli baju seragam sekolah. Bahkan ironisnya, ada sekolah yang terindikasi menjual sampul buku dan ini tidak wajar sebab sekolah mempunyai tugas mencerdaskan anak bangsa.


"Berdasarkan potret dari beberapa masyarakat, saya mendengar langsung keluhan dari wali murid yang merasa kerepotan membeli kain seragam sekolah dengan harga sekitar satu juta keatas. Bayangkan dia kesehariannya bekerja sebagai tukang atau buruh dengan bayaran minim," kata Edy Pemerhati Pendidikan.


Puguh Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Situbondo saat dikonfirmasi oleh awak media di ruang kerjanya 


Di tempat terpisah, Sekretaris Dispendikbud Situbondo Puguh kepada awak media memberikan tanggapan, menurutnya bagi siswa-siswi baru ketika memasuki pendidikan wajib memakai seragam. Saat sekolah mengkoordinir dalam proses pemenuhan kebutuhannya, maka persoalan pertama jika tidak dikoordinir tentu akan berdampak pada spek jenis seragam yang digunakan bisa berbeda-beda karena membeli di luar sekolah. Memang tidak wajib dipaksakan pembelian tersebut terkoordinir oleh sekolah.


"Dalam proses pengambilan keputusan suatu sekolah ada komite, bagian dari stakeholder yang sangat menentukan kebijakan sekolah, termasuk dalam pengadaan seragam dan buku. Peran stakeholder adalah membentuk suatu komitmen dalam acara musyawarah mencari mufakat bersama mengenai jenis, spek dan harga seragam agar dapat terjangkau oleh semua pihak," jelas Puguh. (FT/FN)


Pembaca

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama