Nguri-uri Kabudayaan Jawi Melalui Tembang Macepat Nusantara


Bopo Tuin Ketua paguyuban Tirto Kauripan


Jawapes PAsuruan - Bertempat di kediaman Bopo Tuin Ketua Paguyupan Tirto Kauripan Dusun Jerukpurut RT 03 RW 06 Desa Jerukpurut Kecamatan Gempol Kabupaten Pasuruan. Menyelenggarakan kegiatan ini setiap hari rabo kliwon, acara nguru-uri budhoyo dihadiri 75 Paguyuban.



Bentuk kegiatan ini berupa menyanyikan tembang atau lagu Jawa yang lebih familiar dikenal masyarakat sebagai Macapat,
kemis (09/6/2022).

Bopo Tuin Menjelaskan Tembang Macapat sebagai Budaya Jawa Luhur, Tembang macapat sebagai budaya Jawa yang didalamnya terkandung nilai-nilai luhur. Sehingga tembang macapat harus dijaga dan dilestarikan,
jika kita mempelajari lebih dalam tentang setiap jenis tembang macapat mulai awal hingga akhir, tembang macapat tersebut berisikan tentang perjalanan hidup manusia ketika didalam kandungan hingga kembali ke Sang Khaliq. Salah satu cara melestarikan budaya Jawa dengan cara membuat atau melagukan tembang macapat. Berikut contoh; Tembang Dhandhanggula, Tembang Gambu, Tembang Kinanti, Tembang Pangkur, Tembang Sinom Tembang Para mudha juga.

Ayo nguri-uri Kabudayaan tanah Jawa. Tata krama sawijine, yen tata krama iku kang minangka ajining dhiri. Prayogane dijaga Nganti anak putu, bektia marang wong tuwa, aja kumawani yen dinasehati, ayo dha digatekna.


Urutan Tembang Macapat yang perlu diketahui oleh masyarkat. Ini merupakan salah satu kebudayaan khas Jawa yang perlu dipahami masyarakat, pada dasarnya dari puisi baru khas tradisional Jawa yang ditembangkan dengan pakem atau aturan tertentu.
Secara umum, urutan tembang macapat sendiri memili 11 pola atau pak tembang, macapat sendiri sebagai kesenian puisi jawa tradisional yang mana setiap baitnya memiliki baris kalimat (gatra) tertentu dan setiap gatranya memiliki jumlah suku kata tertentu (guru wilangan) dan berakhir pada bunyi sajak tertentu (guru lagu).


Adapun kandungan dari tembang macapat itu sendiri umumnya mengisahkan tentang tahapan kehidupan manusia dari mulai lahir hingga meninggal dunia. Itu sebabnya tembang macapat memiliki pola atau pakem dan urutan tertentu, seperti yang sudah disebutkan tadi, urutan tembang macapat secara umum dikenal memiliki pola. Adapun urutan pola tembang macapat tersebut ialah sebagai berikut:
- Emas Kumambang, mengisahkan tentang alam kandungan.
- Mijil, mengisahkan tentang kelahiran.
- Sinom, mengisahkan tentang fase anak-anak atau masa muda.
- Kinanti, mengisahkan tentang tuntunan atau fase belajar mengenal cara hidup seperti bagaimana cara berkarakter yang baik dan lain sebagainya.
- Asamarandana, mengisahkan tentang asmara atau rasa cinta yang dirasakan manusia.
- Gambuh, mengisahkan tentang mengikat jalinan asmara dalam pernikahan.
- Dhandhanggula, mengisahkan tentang kehidupan yang bahagia seperti memiliki keluarga lengkap ataupun memiliki karier yang bagus.
- Durma, mengisahkan tentang rasa kedermawanan yang harus dimiliki umat manusia.
- Pangkur, mengisahkan bahwa manusia harus dapat menahan hawa nafsu.
- Megatruh, mengisahkan tentang kembalinya manusia ke pangkuan Tuhan atau kematian Itulah urutan tembang macapat dari budaya masyarakat Jawa yang berisikan perlambangan dari tahapan kehidupan manusia sejak dilahirkan hingga kembali ke pangkuan Tuhan Sebagai bagian dari kebudayaan nusantara,
maka urutan tembang macapat tadi termasuk ilmu Budaya yang perlu dipahami oleh masyarakat Indonesia agar bisa terus dilestarikan keseniannya," Terang Bopo Tuin. (Hjei/A-6)
Baca Juga

View

Post a Comment

Hi Please, Do not Spam in Comments

Lebih baru Lebih lama

Rizal Diansyah, ST

Pimpred Media Jawapes. WA: 0818306669

Countact Pengaduan