Ambrolnya Prosotan Air Kenpark, Manajemen Minta Maaf Dan Bayar Penuh Biaya Perawatan


foto: taman bermain air yang memakan korban jiwa

Jawapes SURABAYA,- Sebanyak 16 orang, mayoritas anak-anak, menjadi korban insiden wahana seluncuran Waterpark Kenjeran sekitar pukul 13.30 WIB, Sabtu (7/5/2022).

Delapan korban dibawa ke RS. dr. M. Soewandhi, delapan lainnya dilarikan ke RS. dr. Soetomo Surabaya. Sampai malam ini, semuanya masih dalam penanganan.

Pihak pengelola Kenjeran Park memastikan akan menanggung seluruh biaya perawatan. Paul Steven General Manager Kenjeran Park Surabaya mengatakan, sejak siang memantau kondisi korban yang dirawat di RS. dr. M. Soewandhi Surabaya.

Delapan korban rata-rata mengalami luka lecet namun sadar dan saat ini masih dalam penanganan rumah sakit.

“Total 16 korban tidak ada yang meninggal. Satu dari delapan yang dirawat di RS. dr. Soetomo sudah boleh pulang infonya,” ucap Paul saat ditemui Media Jawapes di depan ruang IGD RS. dr. M. Soewandhi, Sabtu (7/5/2022).

Paul juga memohon maaf kepada pengunjung Kenjeran Park atas kejadian yang tidak diinginkan. Namun, seluruh biaya rumah sakit dari korban akan ditanggung oleh pihak manajemen.

“Ada asuransi untuk pengunjung dicover sampai 10 juta sebenarnya. Tapi karena ini kan kejadian yang tidak terduga dan tidak diinginkan jadi kita upayakan akan ditanggung semuanya,” kata Paul.

Sementara terkait wisata, Waterpark Kenjeran ditutup sementara mulai hari ini. Sementara wahana lainnya yang ada di area Kenjeran Park dirinya belum bisa memastikan.

“Keseluruhan Ken Park masih meeting manajemen dulu ini,” tambahnya.

Dugaan sementara insiden ambrolnya wahana seluncuran Waterpark Kenjeran ini karena ada pengunjung yang berhenti di tengah-tengah seluncuran sehingga menyetop pengunjung lainnya yang melintas dan terjadi penumpukan.

Terkait indikasi kerapuhan wahana, Paul belum bisa memastikan. “Belum tahu ya saya belum dari sana soalnya, nanti takutnya salah ngomong,” kata Paul.

Tetapi, lanjutnya, hingga hari ini perawatan dan pengecekan wahana rutin dilakukan. Bahkan dipastikan aman sebelum digunakan oleh pengunjung.

“Rutin kita lakukan, tiap hari. Hari ini juga sebelum dipakai pengunjung kita cek dulu pasti,” tambahnya lagi.

Begitu juga AKP Yuli Riyanto Kasat Intelkam Polres Pelabuhan Tanjung Perak mengatakan, lokasi kejadian sudah dipasang garis polisi.

“Masih pemeriksaan saksi dan mengumpulkan barang bukti. Bisa jadi dari Labfor Polda Jatim juga tapi ya kita semua masih fokus penanganan korban dulu sementara ini,” ucap Yuli kepada Jawapes saat sedang berjaga di depan ruang IGD RS. dr. M. Soewandhi Surabaya, Sabtu (7/5/2022).

Selain itu, Wiwin, anggota keluarga dari salah satu korban berinisial R, 12 tahun, warga Kedinding Tengah Kota Surabaya terlihat sejak sore menunggu di depan ruang IGD.

Belum berhasil masuk, karena hanya satu orang saja yang diperbolehkan menunggu pasien di dalam IGD. “Diluar, tapi ponakan saya sudah ditunggui ibunya,” ujar Wiwin saat dikonfirmasi.

Sampai malam sekitar pukul 18.20 WIB masih terlihat petugas BPBD Kota Surabaya yang berjaga di depan ruang IGD RS. dr. M. Soewandhi Surabaya.

Informasi dari pihak security rumah sakit kepada suarasurabaya.net, Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya rencananya akan melihat kondisi korban yang dirawat di rumah sakit malam ini. (Tim/Red)

Pembaca

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama