Kota Probolinggo Jadi Tuan Rumah Rakerwil ke II IPHI Provinsi Jatim

 




Jawapes Kota Probolinggo - Kota Probolinggo jadi tuan rumah Rapat Kerja wilayah ke II Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) Provinsi Jatim. Rakerwil yang  dihadiri oleh Wakil Gubernur Jatim Emil Elistianto Dardak selaku Ketua IPHI Jatim, digelar di Puri Manggala Bhakti, Sabtu (26/2) pagi, disambut  oleh Wali Kota Habib Hadi Zainal Abidin. 


Hadir pula, Ketua DPRD Abdul Mujib, Sekda drg Ninik Ira Wibawanti, Ketua IPHI Kota Probolinggo KH Abdul Wahid Fawzi Siraj, Kepala Kemenag Samsur,  Ketua PD Muhammadiyah serta Ketua IPHI yang masuk dalam wilayah kerja. Diantaranya, Kota dan Kabupaten Probolinggo, Lumajang, Jember, Bondowoso, Situbondo dan Banyuwangi.


Ketua IPHI KH Abdul Wahid menuturkan tentang keberadaan IPHI di wilayahnya.  "Karena berangkat dengan niat tulus ikhlas, maka meski anggaran terbatas, bisa digelar acara hari ini.


Jabatan yang diemban IPHI merupakan pengabdian serta menjaga nilai keikhlasan. Menyusun program kerja demi kemaslahatan,"urainya.


Dalam laporannya, KH Abdul Wahid mengatakan, kantor sekretariat yang selama ini dipinjami oleh Takmir Masjid Al Arief. Untuk itu ia meminta bantuan kepada wali kota selaku Pembina IPHI Kota Probolinggo. 


"Di area dekat Kemenag, ada tanah aset milik pemkot. Semoga bisa dihibahkan untuk kantor PD IPHI  Kota Probolinggo agar punya kantor sekretariat yang representatif. Mengingat pembinaan pasca haji secara kontinyu," pintanya.


Permohonan tersebut direspons langsung oleh Habib Hadi saat menyampaikan ucapan selamat datang kepada Wakil Gubernur Emil Dardak. 


"Ini sebuah kebanggaan, warga kota sering disapa oleh  Bapak Wagub.


Menambah semangat kita semua. Sekaligus saya respons permintaan Ketua IPHI Kota. Selama tidak menyalahi aturan, akan diupayakan apalagi jika bermanfaat bagi masyarakat,"imbuhnya.


Wali Kota Habib Hadi juga menyebutkan program yang berpihak pada kemaslahatan seperti listrik tempat ibadah yang digratiskan.


Sedangkan untuk tanah aset ada aturan yang ketat untuk bisa dihibahkan. "Yang terpenting kita bersama, bersinergi agar silaturrahmi tetap terjaga. Karena rentan isu agama yang bisa memecah belah persaudaraan. IPHI merupakan penggerak dan penetral itu,"ungkapnya.


Sementara itu, Wagub Jatim Emil Dardak Emil meminta agar IPHI selaras dengan mars IPHI yang dinyanyikan agar menghimpun potensi para haji Indonesia agar bisa mabrur sepanjang hayat.


"Wujud menghimpun potensi contohnya,  bagaimana pengurus ini menggelar rakerwil. Ada pula potensi non materiil, menggunakan jejaring. Termasuk keinginan punya kantor sekretariat tadi. Dan memang melepas aset, kali ini tidak sesederhana dulu aturannya. Namun kita tidak mungkin diam saja, diupayakan ada solusi,"ujarnya.


Berkaitan dengan kantor, bisa pinjam pakai aset pemkot seperti di kantor sekretariat Provinsi Jatim. Yang penting ada wadah menghimpun potensi IPHI," sambung Emil.


Rapat Kerja IPHI Jatim dibuat per wilayah karena  terbesar se Indonesia ada 38 kabupaten/kota. Sehingga dibagi menjadi 4 wilayah besar. Ia juga menyarankan agar dibentuk forum komunikasi pengusaha IPHI, mengingat jumlah jamaah haji di Jatim terus bertambah 30 ribu per tahunnya. 


Peran IPHI sangat besar pasca pandemi, karena ada aturan dan persayaratan kesehatan bagi jamaah haji Indonesia yang lebih ketat.Termasuk manasik haji di masing-masing daerah, IPHI wilayah bisa berkolaborasi. 


Saat ini struktur organisasi mulai dari daerah, cabang dan ranting rata-rata sudah update dan bisa dioptimalisasi. Untuk mendorong potensi di daerah, maka bisa melibatkan UMKM. Wagub juga memberikan beberapa rekomendasi bagi pengurus IPHI. Diantaranya, keberadaan LAZIS IPHI bisa bersinergi dengan badan wakaf dan baznas. 


( Eko )


Pembaca

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama