Hasil pembangunan jembatan yang penggunaan materialnya kemungkinan hanya ditutupi gragal saja
Jawapes, NGANJUK - Hasil produksi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Nganjuk melalui pengadaan barang dan jasa tahun anggaran 2021, pengerjaan proyeknya terkesan setengah hati. Salah satunya nampak terlihat di Desa Sanan Kecamatan Pace, gorong-gorong beton yang tersusun sedemikian rupa menjadi sebuah jembatan jalan antar Desa Sanan dengan Desa Joho atau tepatnya sebelah Selatan kantor Desa Sanan.
Awak media saat konfirmasi dengan warga yang ada, terkait keadaan setelah jembatan dibangun mengatakan, oalah mas, jembatan selesai dibangun hanya di uruk gragal saja. "Jika motor atau yang lain melewatinya, harus extra hati-hati,” ucapnya dengan serius.
Terkait hal tersebut, Kepala Dinas PUPR Kabupaten Nganjuk melalui Kepala Sub Tata Usaha Agus Bekti menyampaikan akan koordinasikan dulu dengan pejabat pembuat komitmen. "Apakah ada anggarannya atau tidak, saat pembangunan jembatan itu, karena konsultannya dari swasta,” jelasnya.
Sebelumnya, Agus Bekti sudah pernah dikonfirmasi awak Media Jawapes bahwa aktifitas tersebut merupakan penunjukan langsung dengan nilai kegiatan dibawah dua Rp200 juta. Namun pengawasannya dilakukan pihak swasta.
Disinggung biaya honorer konsultan, apa betul diambilkan dari pokok kegiatan. Agus bekti mengatakan, “Saya tidak tahu persis masalah itu,” pungkasnya di ruang kerja. (Kom)
View
Posting Komentar
Hi Please, Do not Spam in Comments