Penyandang Thalasemia Kabupaten Banyumas, Pertama di Jateng Menerima Vaksin


Ketua YTI Kabupaten Banyumas Ny. Erna Husein (kiri), Direktur RS. Banyumas dr. Dani Esti Novita (samping), Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas Sudiyanto (belakang) dan dr. Muhammad Basalamah (belakang)


Jawapes Banyumas - Ketua Yayasan Thalasemia Indonesia (YTI) Kabupaten Banyumas By. Erna Husein mengunjungi Ruang Thalasemia RSUD Banyumas untuk melihat pemberian vaksin covid-19 kepada para penyandang Thalasemia yang ada di Kabupaten Banyumas. Kegiatan tersebut dihadiri oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas Sudiyanto S.K.M., M.Kes, Direktur RS. Banyumas dr. Dani Esti Novita dan Jajaran Manajemen RSUD Banyumas, Pengurus YTI Banyumas, Forkopimcam Banyumas, REI dan Baznas Kabupaten Banyumas, Senin (23/8/2021). 

Ny. Erna Husein (kiri), Sudiyanto (kanan) dan Direktur RS. Banyumas dr. Dani Esti Novita (belakang)

Ketua YTI Ny. Erna Husein mengatakan, pemberian vaksin covid-19 kepada para penyandang thalasemia di Kabupaten Banyumas ini, baru pertama kali dilaksanakan. 

"Untuk Thalasemia, vaksin yang pertama kali di Kabupaten Banyumas ini, mungkin yang pertama bahkan di Jawa Tengah," katanya.

Penyandang Thalasemia saat di vaksin oleh petugas RS. Banyumas

Bahwa pemberian vaksin ini diharapkan akan meningkatkan kesehatan para penyandang Thalasemia, terutama yang menuju tempat tranfusi dengan menggunakan kendaraan umum sehingga melakukan kontak dengan banyak orang, tambahnya.

Berharap, nantinya Rumah Sakit khusus Thalasemia yang ada di RSUD Banyumas akan segera di bangun karena bersesuaian dengan harapan dari Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

"Rumah Sakit Thalasemia harus nyaman, terutama untuk anak-anak kita yang benar-benar masih bayi, masih balita mereka harus melakukan tranfusi setiap bulan bahkan ada yang setengah bulan sekali, tiga minggu sekali. Betul-betul mereka membutuhkan darah dan mungkin seumur hidup," pintanya.


Para penyandang Thalasemia sangat antusias menerima vaksin covid-19 yang nantinya juga akan dilanjutkan dengan pelaksanaan yang sama pada Minggu selanjutnya, karena tidak bisa dilaksanakan dalam satu hari pelaksanaan.

dr. Muhammad Basalamah Sp.A.(K) merupakan Kepala Instalasi Thalasemia RSUD Banyumas yang juga seorang dokter penanggung jawab pasien Thalasemia anak mengatakan, bahwa diadakannya vaksinasi ini karena penyandang thalasemia dipandang rentan terhadap penularan covid-19. Apalagi para peserta sebagian anak-anak sekolah yang mungkin akan memulai dan sebagian ada juga yang sudah bekerja.

"Bahwa diadakannya kegiatan ini adalah hasil dari koordinasi RSUD Banyumas dengan Rumah Sakit Umum Pusat Cipto Mangunkusumo Jakarta dan Rumah Sakit Umum Pusat dr. Sarjito Jogjakarta," jelasnya. 

Dalam pemberian vaksin kali ini, penerima vaksin dibedakan menjadi dua kategori kelompok penerima.

"Untuk usia diatas 12 tahun, menggunakan bvaksin sinovac dan yang berusia diatas 18 tahun serta belum diangkat limpanya diberikan vaksin moderna, tapi yang sudah diangkat limpanya diberi vaksin sinovac," terangnya.

Pembedaan pemberian jenis vaksin ini, didasari pada efek samping Kejadian Ikutan Paska Imunisasi (KIPI) yang sering terjadi pada vaksin moderna sehingga pada anak-anak diberi vaksin sinovac.

Lanjutannya, terkait efek lanjutan paska vaksin, dr. Bas yang biasa dia dipanggil menjelaskan, kalau ada reaksi apapun, keluhan apapun untuk menghubungi dokter yang telah ditunjuk dan ketika tidak nyaman bisa langsung ke IGD RSUD Banyumas yang buka 24 jam, jelas dr. Muhammad.

Dalam kegiatan ini, para penyandang Thalasemia yang menerima vaksinasi covid-19 juga diberi bingkisan oleh Ketua YTI Kabupaten Banyumas setelah melakukan vaksinasi.

(Cpt)

Pembaca

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama