Kabupaten Tegal, Pastikan Stok Kebutuhan Pokok Aman


Ilustrasi. UKM kebutuhan pokok masyarakat (kepokmas)
 

Jawapes Tegal – Memasuki bulan Ramadan 1442 Hijriah, Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM Kabupaten Tegal memastikan stok kebutuhan pokok masyarakat (kepokmas) aman hingga Hari Raya Idul Fitri mendatang. Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Disdagkop UKM Erni Yuniarti saat Rakor persiapan menyambut Bulan Ramadan di ruang Rapat Bupati Tegal, Jumat (09/04/2021).

"Kami pastikan kebutuhan pokok masyarakat, baik itu beras, minyak goreng, gula pasir hingga daging sapi dan daging ayam aman. Pasokan Kepokmas ini selalu kami monitor di tingkat distributor maupun pencatatan setiap harinya di pasar," katanya.

Sejumlah pasar di Kabupaten Tegal yang menjadi titik pantaunya ialah Pasar Banjaran, Pasar Trayeman dan Pasar Pepedan. Selain itu, pihaknya juga selalu menjalin komunikasi dan menggelar rapat koordinasi serta evaluasi bersama para distributor Kepokmas yang tersebar di sejumlah wilayah di Kabupaten Tegal.

Erni menyebutkan, stok Kepokmas yang tersedia saat ini antara lain beras sebanyak 2.941 ton, gula kristal putih 61 ton, minyak goreng 154.000 liter, daging sapi 7 ton, cabai merah 3 ton, cabai rawit 2 ton, telur ayam 4 ton, dan tepung terigu 14,3 ton. Begitu pula dengan ketersediaan gas LPG tabung 3 Kg stoknya banyak tersedia dan mencukupi hingga Desember 2021 mendatang.

"Secara umum, stok dan ketersediaan Kepokmas ini mencukupi. Untuk kuota gas LPG tabung 3 Kg per 9 April 2021 ini sudah ada 5 juta tabung," katanya.

Di tempat yang sama, Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Tegal Akhmad Uwes Qoroni menjelaskan, tentang kebijakan larangan mudik Pemerintah yaitu pada tanggal 6 hingga 17 Mei 2021. Larangan tersebut berlaku untuk seluruh warga masyarakat, baik itu kalangan swasta lebih-lebih Aparatur Sipil Negara, TNI, Polri dan karyawan BUMN.

"Larangan melakukan mobilitas antar kota pada tanggal tersebut hanya dikecualikan bagi kendaraan pengangkut sembako atau kendaraan khusus seperti ambulan, pemadam kebakaran, mobil jenazah atau kendaraan lain yang mengantongi surat izin melakukan perjalanan," jelasnya.

Akhmad Uwes menambahkan, estimasi pergerakan pemudik jika tidak ada larangan Pemerintah dipastikan jumlahnya bisa mencapai 27 juta orang di seluruh Indonesia. Dari jumlah tersebut, sekitar 37 persennya adalah pemudik dari Jabodetabek menuju Jawa Tengah.

Menindaklanjuti kebijakan larangan mudik tersebut, pihaknya telah berkoordinasi dengan Polres Tegal, Satpol PP, Dinas Kesehatan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Palang Merah Indonesia sehingga upaya yang kami jalankan hari ini adalah memberikan sosialisasi kepada warga agar tidak mudik Lebaran.

"Upaya tersebut tentu harus didukung semua pihak, terutama aparatur Pemerintahan yang harus bisa memberikan contoh. Kita semua harus saling mendukung, menggaungkan tidak mudik lebih aman di rumah saja," jelasnya.

(Yanis)

Pembaca

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama