Pemdes Mojokendil Manfaatkan PAD Untuk Meningkatkan Perekonomian Petani


Jawapes Nganjuk - Dalam menunjang kelancaran perekonomian di wilayah Desa Mojokendil Kecamatan Ngronggot Kabupaten Nganjuk, Pemerintahan Desa melaksanakan kegiatan normalisasi sungai yang berada di area pertanian. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan hasil pertanian warga setempat serta mengurangi biaya pengadaan air pertanian yang selama ini menggunakan diesel untuk mengaliri sawah.
            
Di tengah adanya bencana covid-19 yang mana banyak kegiatan pembangunan fisik tergeser serta tidak dapat terealisasikan, Pemdes Mojokendil memanfaatkan PAD (Pendapatan Asli Desa) di tahun 2021 untuk kegiatan normalisasi. Dalam pelaksanaan kegiatanya tersebut melibatkan warga masyarakat setempat yang di pimpin langsung oleh Kepala Desa.
             
Pemdes melakukan percepatan kegiatan normalisasi ini, bertujuan agar warga masyarakat yang memiliki lahan pertanian bisa segera merasakan manfaatnya. Dari pengamatan wartawan Jawapes di lokasi pembangunan irigasi yang sedang di bangun tersebut, mempunyai manfaat yaitu waktu musim hujan sebagai saluran pembuangan serta sebagai penampung air di saat tidak ada hujan. 
           
Menurut Budi selaku Kepala Desa Mojokendil, Rabu (09/12/2020)  mengatakan bahwa dalam memulihkan kembali fungsi sungai sebagai tempat pembuangan air di waktu musim penghujan serta irigasi pertanian, kami berupaya membangun Dam atau tanggul agar dapat dibuka dan ditutup sesuai dengan kebutuhan pertanian, jelasnya kepada jawapes saat dilokasi.

"Diperkirakan lahan pertanian yang dapat manfaat dari pembangunan tersebut seluas 16 ha, memang kita percepat tahun ini pembangunan Dam air agar di tahun depan sudah dapat di rasakan manfaatnya. Biasanya mereka hanya bisa tanam padi 1-2 kali dalam setahun, di harapkan dengan adanya normalisasi serta bangunan Dam air ini dapat tanam padi 2 hingga 3 kali dalam setahun dan bisa mengurangi biaya pengairan," lanjutnya. 

Budi menambahkan, biasanya di sedot pakai diesel untuk mengairi sawah. Dengan dibangunya Dam air ini, nantinya tidak lagi mengunakan mesin diesel. Nantinya bisa di atur dengan buka tutup pintu Dam air ini sehingga petani bisa hemat biaya," katanya.
               
Selama ini kondisi sungai sangat memprihatinkan, terutama kedalaman dan lebarnya semakin menyempit karena tertimbun tanah sawah yang ada disebelahnya sehingga Pemdes bersama masyarakat punya inisiatif untuk membangun tanggul air serta normalisasi sungai untuk mengembalikan fungsi dan lebar sungai sesuai dengan gambar   peta yang ada. Untuk anggaranya sendiri bersumber dari PAD tahun 2021, pungkas Kepala Desa.(Kobud)
Baca Juga

Pembaca

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama